Balada bursa pencapresan pada gelaran Pemilu kali ini, tentu tidak akan menarik jika menegasikan siapa sosok cawapres yang fenomenal untuk mendampingi capres terpilih. Banyak daftar nama tokoh penting dan populer disajikan dalam berbagai narasi politik. Baik melalui media elektronik ataupun melalui media sosial.
Elektabilitas dari cawapres tentu sangat menentukan perolehan suara bagi capres yang telah diusung maju. Tak lain karena sikap atau kebijakannya yang dinilai positif demi masa depan bangsa. Apalagi jika tengah jadi sorotan publik. Khususnya bagi cawapres yang tengah menjabat di area kebijakan publik. Seperti sosok Erick Thohir.
Siapa yang tidak kenal Erick Thorir, yang seketika menuai dukungan publik karena dinilai telah berhasil membawa Indonesia juara pada Sea Games di Kamboja beberapa waktu silam. Tak lain juga karena berbagai prestasi dan kompetensi dalam bidang olah raga, yang jadi ajang publikasi bagi dirinya. Terlebih dengan jabatannya selaku Ketua Umum PSSI.
Mantan Presiden Inter Milan ini tentu memiliki ruang tersendiri bagi para penggemar sepak bola tanah air. Hal ini tentu menjadi poin positif bagi dirinya dalam konstelasi politik jelang Pemilu tahun depan. Dimana massa sepak bola Indonesia adalah massa yang sangat menjanjikan dalam mendulang suara.
Disinilah letak keunggulan Erick Thohir daripada cawapres lain yang diusulkan untuk maju. Bukan serta merta berangkat dari lingkungan partai politik, melainkan secara independen, dan terbuka untuk komunikasi politik yang menjanjikan. Maka tak heran jika publik banyak yang memberi dukungan terhadapnya.
Apalagi kebijakan dan keputusannya dianggap sesuai dengan keinginan para penggemar sepak bola. Dari sejak gelaran Piala Dunia U-20 yang gagal dilaksanakan, namun tetap diupayakan oleh Erick Thohir. Pun dengan upayanya mendatangkan Timnas Argentina yang akan dilaksanakan beberapa pekan kedepan. Ini tentunya menjadi modal penting dalam menuai reaksi publik.
Belum lagi kebijakan yang dikeluarkan selaku Menteri BUMN dalam pemberdayaan UMKM, yang dilakukan melalui kerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Teten Masduki. Sebuah kebijakan yang dirasa positif bagi masyarakat bawah, dengan pengembangan usaha mikro sebagai basis kebangkitan ekonomi rakyat.
Publik kini memang melihat posisi Erick Thohir sebagai cawapres terbaik dari kalangan non partai. Dimana beberapa lembaga survei pun memberikan posisi terbaik, dengan perolehan sekitar 22 persen atau 15 persen, mengungguli calon cawapres lainnya. Artinya kini, posisi tawar Erick Thohir adalah yang paling tinggi. Walau belum dapat dijadikan prediksi mutlak untuk beberapa waktu kedepan.
Sebagai cawapres non partai, tentu membuat berbagai pihak memberikan persepsi positif dari seorang pejabat publik di luar garis politik partai yang terkesan instruksional. Hal inilah yang sekiranya membuat para capres membuka peluang besar untuk seorang Erick Thohir. Dengan mengantongi elektabilitas tertinggi dari para calon lain yang kurang populis.
Maka tidak heran perhelatan penentuan cawapres masih menyelimuti banyak misteri. Siapa dengan siapa yang paling cocok dan mendapat dukungan rakyat, sebagai konstiuen utama pada perhelatan Pemilu kelak. Kiranya banyak tokoh-tokoh nasional yang memang memiliki kapasitas terbaiknya bagi masa depan bangsa kedepan. Namun pilihan terbaik tetap berada di tangan rakyat.