Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Melihat Kemajuan Daerah dari Baik Buruk Jalan Rayanya

1 Mei 2023   08:00 Diperbarui: 7 Mei 2023   09:32 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi jalan berlubang di Jalan Kaligawe Raya depan RSI Sultan Agung Semarang, Minggu (28/2/2021)(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

Ketiga adalah Provinsi Kalimantan Barat, dengan kondisi jalan rusak dan rusak berat nyaris sebanding. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi jalan layak pakai yang terpersentase separuhnya. Dengan sepanjang 361 km rusak, dan 252 km rusak berat.

Lantas, bagaimana dengan daerah lainnya? Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki jumlah yang terbanyak, dalam konteks jalan rusak berat. Dengan 667 km jalan yang kondisinya rusak berat. Namun secara teritori per km, masih lebih baik dibandingkan beberapa daerah yang telah disebutkan.

Maka, jika yang belakangan tampak viral adalah Lampung, maka kiranya dapat pula ditinjau dari berbagai daerah lainnya. Tampak kiranya, jika tidak viral, maka tidak ada respon dari pemerintah setempat. Mungkin ini yang terjadi di era digital saat ini. Media sosial selalu menjadi arena mengutarakan suara yang lebih lantang daripada berorasi.

Namun, masih pada buku yang sama pada hal 53, dengan sumber Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) per Kabupaten. Sumatera Utara menjadi daerah yang memiliki kondisi jalan rusak berat tertinggi, dengan panjang 9.187 km. Dengan posisi Nusa Tenggara Timur pada urutan kedua, dengan panjang 6.306 km. Ketiga ada Papua, dengan panjang 4.888 km.

Berangkat dari persoalan ini, sedianya bukan persoalan justifikasi atau saling menyalahkan. Melainkan bagaimana saling berbenah dalam upaya memajukan daerahnya, adalah aspek yang utama. Ada ragam kebijakan yang berkaitan dengan Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten dalam mengelola daerahnya masing-masing.

Mengenai data yang tersaji kiranya hanya bentuk bagian sosialisasi yang dapat memberi efek positif bagi setiap daerah. Baik Provinsi atau Kabupaten, dengan tanggung jawabnya masing-masing. Apakah relevan, jika melihat kemajuan daerah berawal dari aspak atau jalanan yang baik/rusak? Kiranya kita dapat memberi asumsi masing-masing, dengan evaluasi yang membangun satu dan lainnya.

Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun