Tanggal 20 Mei 1817, pasukan bala bantuan Belanda datang untuk menyerang Benteng. Tidak lama, sekitar 200 tentara pimpinan Mayor Betjes pun dikalahkan oleh pasukan Pattimura dari dalam Benteng yang dikuasainya dan hanya meyisakan 30 tentara yang selamat.
Walau pada akhirnya perlawanan Pattimura berakhir akibat pengkhianatan oleh para pemimpin Maluku. Seperti Raja Booi, Patti Akoon, dan Tuwanakotta.Â
Tetapi perjuangan Pattimura telah menyebar luas ke seluruh wilayah Maluku, yang membuat perjuangan melawan Belanda berlanjut walau Pattimura bersama teman-teman seperjuangannya telah ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Quote paling epik dari Pattimura yang sekiranya dapat dikenang oleh generasi saat ini adalah, "Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit".Â
Sekiranya semangat juang Pattimura ini dapat menjadi inspirasi kita semua. Terlebih ketika kita mengenang perjuangan Martha Tiahahu, gadis berusia 17 tahun, yang berani mengangkat senjata untuk menentang kesewenang-wenangan penjajah Belanda kala itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H