Kelompok-kelompok pejuang yang tercerai berai digiring dalam sebuah desa dan dikepung dari berbagai arah. Hingga peristiwa berdarah itupun tidak dapat dielakkan. Pada peristiwa ini, jasad pejuang Husein ditemukan dipenggal dan dirusak oleh para tentara Belanda.
Banyak diantara para pejuang yang gugur pada peristiwa ini, sedangkan di pihak Belanda, peristiwa Plataran adalah keuntungan yang dianggap sebagai obat penawar kekecewaan dari kegagalannya menguasai kembali Indonesia.Â
Hingga kini, masyarakat Plataran sangat menghormati para pejuang yang gugur pada peristiwa tersebut. Setiap tanggal 24 Februari, ada doa khusus yang selalu diberikan kepada para pejuang yang gugur disana.
Pendirian Monumen Perjuangan Taruna, pada tahun 1977 didirikan untuk menghormati jasa para pahlawan yang gugur di medan laga. Dengan harapan, jasa dan pengorbana yang telah diberikan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lekang oleh waktu. Khususnya bagi para generasi muda saat ini. Karena bangsa yang besar, adalah bangsa yang senantiasa menghargai sejarah bangsanya sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI