Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menikmati Wening di Rawa Pening

29 Januari 2022   22:16 Diperbarui: 29 Januari 2022   22:19 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Rawa Pening, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah

Terletak di lereng Gunung Merbabu, Ungaran, dan Telomoyo. Nama Rawa Pening yang berlokasi di wilayah Kabupaten Semarang senantiasa menjadi spot terbaik bagi para pelancong lokal atau mancanegara. Baik para pegiat lingkungan hingga para pencari healing bernuansa kearifan lokal. Tidak lain karena lokasi ini yang dapat memanjakan mata bagi para pelaku wisata.

Selain dari kisah sejarah yang tentu saja wajib disosialisasikan bagi generasi saat ini. Tidak lain karena Rawa Pening memiliki ragam kisah eksotik yang dapat membuat diri kita bertanya-tanya. Tentu saja, selain dari kisah Baru Klinting, masa Perang Ambarawa, hingga persoalan tumbuhan enceng gondok. Semua tentu akan kita dapatkan tatkala kebiasaan "tutur" para penduduk disana semakin membuat akrabnya suasana.

Menikmati panorama pagi ataupun senja, sama-sama memiliki kesan yang berbeda-beda dirasakan. Sikap ramah para nelayan yang menyambut pagi hingga kepulangan mereka di sore hari. Tidak akan membuat kita kecewa. Hampir di setiap lokasi Rawa Pening memiliki akses untuk memberikan suguhan wisatanya masing-masing. Seperti penyewaan sampan, yang tentu saja akan menambah suasana "wening" apabila kita sampai pada area eksotis ditengah rawa dengan luas 2.670 hektar ini.

Rawa Pening, memakai kata "wening" sebagai resapan dalam bahasa Jawa. Memiliki arti hening, tenang, dan damai. Semua terpadu dalam kisah Baru Klinting yang menyertainya. Kisah seorang anak yang berpesan agar saling mengasihi antar sesama pada sebuah desa. Hingga terjadi sebuah malapetaka besar, hingga menenggelamkan desa yang menentang himbauannya. Dengan akhir penjelmaan anak tersebut menjadi seekor ular besar bernama Baru Klinting.

Selain itu, akan lebih memanjakan mata, apabila menikmati keindahan Rawa Pening melalui tengah danau. Kesan menantang adrenalin melalui sampan, tetapi mampu memberikan kedamaian yang begitu menggoda jiwa. Hal inilah yang rata-rata dirasakan para pengunjung di Rawa Pening.

Dalam aspek kuliner, tentu saja sajian lokal dari para nelayan menjadi menu utama yang patut dirasakan. Tarifnya juga variatif, tergantung pesanan, dan tentu saja tidak menguras kantong para pelancong. Bagi para wisatawan yang hendak menginap di sekitar area Rawa Pening juga tidak perlu memikirkan tarif yang selangit. Semua sudah dirasa cocok bagi kantong para wisatawan lokal ataupun asing.

Disela aktivitas warga, tentu jangan sampai melewatkan tradisi membuat perahu hingga proses pengolahan enceng gondok untuk berbagai macam karya seni yang unik dan menarik. Karya seni ini biasanya juga dijual oleh warga sebagai souvenir yang menjadi ciri khas dari Rawa Pening. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun