Mohon tunggu...
Hendra Fahrizal
Hendra Fahrizal Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Certified Filmmaker and Script Writer.

Hendra Fahrizal, berdomisli di Banda Aceh. IG : @hendra_fahrizal Email : hendrafahrizal@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peninggalan Megalitik Samosir

2 Oktober 2019   18:57 Diperbarui: 29 Maret 2023   12:40 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada pepatah Batak yang berbunyi; bahwa keberkatan Tuhan hadir dari segala penjuru mata angin di pulau ini. Samosir.

Pepatah ini memang benar adanya, Samosir diberi keberkatan yang luar biasa. Dengan pesona alam yang sangat indah / tidak kalah dengan lanskap pegunungan Alpen atau Canterburry, yang sering saya lihat di postcard atau kalender yang terpajang di rumah.

Samosir juga memiliki riwayat sejarah kepurbakalaan yang masih terawat. Salah satu yang luar biasa mengagumkan adalah peninggalan megalitik yang secara definisi dapat diartikan peninggalan dari praktik kebudayaan masa lalu yang melibatkan monumen atau struktur bebatuan.

Tidak banyak peninggalan megalitik di Indonesia karena peninggalan megalitik biasanya akan berkorelasi dengan aliran kepercayaan masyarakat setempat.

Samosir dan Danau Toba terbentuk sekitar 75.000 sebelum masehi. Proses pembentukannya adalah hasil dari aktivitas gunung berapi tua yang akhirnya memunculkan danau dan ditengahnya.

Dalam proses berikutnya, paska letusan tersebut, belakangan memunculkan juga kubah baru. Kubah tersebut itu lah yang saat ini disebut dengan Gunung Pusuk Buhit.

Kalau kita balik kepada Danau Toba yang sudah terbentuk pada ribuan tahun yang lalu, tentunya kita juga secara teoritis tahu pada masa itu belum ada manusia. Belakangan, arkeologis bisa membuktikan kalau manusia itu muncul setelah 40 ribu tahun yang lalu.

Peninggalan-peninggalan memperlihatkan bahwa suku batak yang sekarang mendiami daerah di seputar danau Toba itu terkait dengan migrasinya kelompok manusia, Austronesia, dan terdiri dari beberapa ras, dan yang masuk ke wilayah Sumatera khususnya di bagian seputar danau Toba itu adalah ras Mongoloid. 

Menurut ....

Informasi lebih lengkap hubungi : hendrafahrizal@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun