Melanjutkan pembahasan sebelumnya. “Bang Ege.. Bang Ege.. koq setiap kata hati di kasih tanda petik (“hati”)? Nah, bicara keunikan kamu, kita akan bicara keunikan hati. Apakah benar “dr mata turun ke hati”, atau malah “naik k otak”? Disinilah unik nya. Kesalahpahaman kolektif tentang fungsi “merasa” hati. Hati adalah organ tubuh pada manusia yg berfungsi sebagai pemecah senyawa racun / detoksifikasi. Tidak ada fungsi “merasa” disana. Lalu, dimana donk fungsi “merasa” td? Fungsi “merasa” ada nya di pusat kendali manusia, yaitu otak. Pembahasan fungsi otak untuk “merasa” dan menjaga fitrahnya, dibagi 2 :
1. Secara fisik, di otak ada bagian yg kita sebut God Spot.
2. Secara non fisik, otak dibagi menjadi 2 : Counscious Mind dan Uncounscious Mind. Uncounscious itu sendiri dibagi 2 : Uncounscious dan Subcounscious. Jika kita belajar dunia Hypnotist, kita akan pejari ini. Di NLP, hanya dibagi 2 : Counscious Mind dan Uncounscious Mind.
Kita coba bahas satu-satu.
1. Secara fisik, di otak manusia terdapat bagian yg namanya God Spot (Titik Tuhan). God Spot ditemukan menjelang akhir tahun 1990-an. God Spot adalah sekumpulan jaringan saraf yg terletak di daerah lobus temporal otak, bagian yg terdapat dibalik pelipis. Jaringan saraf ini berfungsi untuk membuat kita mengajukan pertanyaan-pertanyaan yg fundamental seputar makna eksistensi dan membuat kita mencari jawaban-jawaban fundamental. God Spot ini yg menyebabkan kita bersikap idealistis dan mencari solusi-solusi ideal atas problem-problem. God Spot membuat kita berhasrat pada sesuatu yg lebih tinggi, mempimpikan masa depan yg lebih baik. Bagian ini sangat aktif saat kita mendapatkan pengalaman-pengalaman spiritual. Sesunguhnya God Spot tidak bekerja sendiri, secara kompleks God Spot dan aktivitas osilasi 40 Hz otak yg memberikan keutuhan kita sebagai manusia (Spiritual Questions).
2. Dalam bukunya, Transformasi Diri, NSK Nugroho menjelaskan bahwa Pada dasarnya setiap manusia dititipkan fitrah “Ketuhanan” di Uncounsious Mind. Semua nilai-nilai kebaikan secara fitrah tersimpan di Uncounsious Mind. Kita mengenal istilah Hati Nurani. “Kamu tega? Coba tanya kepada hati nurani kamu”. Nah, hati nurani ini tersimpan di Unconscious. Jd bukan “hati nurani”, tp “otak nurani”. Bukan “dr mata turun ke hati” tp “dr mata naik ke otak”.
Setiap manusia sudah dititipkan fitrahnya, yg menjadikannya hitam, putih, kuning, hijau dan meletus #eh #balonHijau, itu adalah proses kehidupannya. Dalam sebuah hadist riwayat Muslim, “yg menjadikannya Yahudi, Nasrani ataupun Majusi adalah kedua orang tua nya”. Manusia berproses, disetiap proses yg dilalui, terbentuk pola di subcounscious, yg menutupi uncounscious nya. Uncouncious diberikan secara fitrah, subcounsious terbentuk dr pola proses yg dilaluinya. Jika proses yg dilaluinya adalah proses pendidikan yg baik, maka akan baik dan sejalan dg uncounscious. Jika tidak, maka subcounscious akan menutupi dan mengendalikan diri. Ohya, sekedar informasi, Alam Bawah Sadar (Uncounscious dan Subcojnscious) menguasi dan mempengaruhi lebih dr 80% kehidupan kita, sisa nya kurang dr 20% dipengaruhi Alam Sadar (Counscious). Kita lebih sering bergerak tanpa sadar dari pada dengan sadar. Hati-hati!
” Kalian Luar Biasa” – Ariel.
Pernah denger lagu nya Mang Ariel Peter Pan “buka dulu topengmu” kan? Ini nyata, bahwa manusia itu punya topeng. Dia yg sesusungguhnya, berbeda dg dia saat bergaul dg kita dan saat dia dipekerjakan. Loh? Munafik donk? Bukan, ini fitrah. Inilah keunikan kamu. Penasaran “topeng” apa yg dimaksud? Nantikan “Menilai Keunikan Kamu (Bagian 3)”
diskusi : @HendraEG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H