Mohon tunggu...
Abu Ilyas
Abu Ilyas Mohon Tunggu... -

aktivis islam

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku rindu kepada ibuku yang di sana.

20 Juli 2012   03:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:46 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita tentang seorang anak, pada suatu hari pada tanggal 5 ada seorang ibu melahirkan anak kembar yang berat nya tidak normal pada keumuman bayi yang dilahirkan di dunia, ketika sang bayi itu umur 13 bulan ibunya terkena penyakit pada akhirnya ibunya tersebut meninggal dunia, pada sebelum meninggal dunia ibunya sempet menawarkan kepada saudara-saudaranya buat merawat anak-anak tersebut, tp semua saudaranya tidak ada yang mau ketika ajal menjemput beliau, pada akhirnya beliau menitipkan anaknya kepada kakaknya yang laki-laki yang sudah berkeluarga, sebelum beliau menutupkan matanya beliau sempet berpesan kepada kakaknya beliau ingin sekali melihat anaknya besar nanti, tp berapa saat kemudian beliau meninggal dunia, anak kembar tersebut kehilangan seorang ibunya yang melahirkan nya, sang anak tersebut yg bernama nda dan ndo, pada akhirnya pakde nya yang merawatnya si kembar tersebut,

Sang anak tersebut mendapatkan kasih sayang seorang orang tua kepada anaknya dia dapatkan dari pa'denya tersebut, sang bapak kandung anak tersebut dia lebih memilih hidup di jawa dan menikah lagi sama perempuan yang dia cintainya,

Beberapa tahun kemudian anak tersebut tubuh menjadi dewasa, dan bisa membanggakan pa'denya tersebut, dan pa'de nya memasukan si kembar ke salah satu pesantren yang ada di depok, beberapa tahun kemudian si kembar lulus dari pesantren, ketika itu bapak kandungnya yang di jawa menawarkan untuk kuliah di jawa, kemudian salah satu anak tersebut si Nda  yang mau ngelanjutin kuliah di jawa dan si Ndo dia lebih memilih kerja, pada akhir nya si nda hidup di jawa bersama bapak kandungnya dan ibu tirinya, bapaknya sekarang memiliki 2 anak lagi dari istri yang baru cowo dan cewe,

Nda hidup di jawa dan melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi negri di purwokerto, pada hari pertama Nda hidup di jawa dia merasakan agak kurang nyaman sama sifat ibu dan ade tirinya, lama-kelamaan si Nda tersebut hidup di sana seperti pembantu  di suruh (menyuci piring, menyapu, mengepel) sedang bapak kandung tidak bisa berbuat apa-apa karna takut sama istri tersebut, alhamdulillah dia selalu beribadah kepada allah, jadi allah kuat semuanya pada diri,

Pada suatu malam dia merasa sedih kenapa ke hidupan seperti ini, dia ingin sekali keluarganya berkumpul, dan dia juga ingin sekali melihat muka ibunya dan mengingikan rasa kasih sayang kepadanya, tp qodarullah ibunya sudah tiada, dan  adenya Ndo di jakarta, kemudian dia berdoa kepada allah semoga ibunya yang sudah meninggal di ampunin dosa nya dan semoga keluarga di berikan selamat di jalan allah, dan si Nda menjalin hidupnya dengan penuh kesabaran, pada akhirnya si Nda kabur ke jakarta karna tidak kuat mengahadapi semuanya itu , kemudian dia cerita kepada pa'de apa yang di rasakan di jawa, pa'denya cuman bilang bersabar ya nak, meskipun di dalam hati pa'de tersebut merasa kesal,marah dan kecewa terhadap sifat bapak kandung nya. wallahua'lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun