Mohon tunggu...
HENDRA BUDIMAN
HENDRA BUDIMAN Mohon Tunggu... Freelancer - Swasta

Setiap tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Selamatkan Kepolisian

20 Januari 2015   02:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah saatnya, Kepolisian RI melakukan revolusi. Setidaknya reformasi. Pada pokoknya melakukan perubahan fundamental yang selama ini tidak dilakukan Kepolisian RI. Perubahan harus bermula dari pucuk pimpinan. Jabatan Kapolri harus direformasi. Undang-undang Kepolisian harus direvisi. Langkah berani yang harus ditempuh, jabatan Kapolri dipercayakan kepada anggota kepolisian perempuan. Sejak zaman Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo sampai Sutarman, semua jabatan Kapolri selalu dipegang oleh laki-laki. Ini tidak adil !. Apa dianggap perempuan tidak mampu jadi Kapolri. Presiden saja pernah dipegang oleh perempuan. Belum lagi jabatan Menteri dan politisi di senayan sana. Tak terhitung lagi banyaknya.Syaratnya utamanya calon Kapolri harus bersih. Ini penting untuk menjadikan institusi kepolisian berwibawa.

[caption id="attachment_346997" align="alignnone" width="640" caption="Dara Intan (sumber: http://cdn.klimg.com)"][/caption]

Nah, ini ada calon Kapolri yang memenuhi syarat itu: perempuan dan bersih. Namanya Briptu Dara Intan. Lahir di Jakarta 15 Januari 1987. Baru empat hari yang lalu, Dara genap berusia 28 tahun. Sayang, saya lupa memberi ucapan selamat ulang tahun. Dara sering tampil sebagai presenter National Traffic Management Center di layar kaca. Statusnya masih single/lajang. Jika ada yang mau kenalan bisa follow akun twitternya @insaniii. Dara jelas sosok yang bersih. Lihatlah bajunya. Bersih bukan? Apalagi wajahnya, sunguh-sungguh bersih. Dia memenuhi syarat sebagai calon Kapolri. Dia bisa membahagiakan semua orang. Dari Presiden, KPK, Kompolnas, sampai DPR RI. Termasuk pengamat dan ahli-ahli hukum tata negara yang semua teriak itu berjenis kelamin laki-laki. Jika ada yang menolak patut dipertanyakan orisinalitas kejantanannya. Tak perlu berdebat soal hukum, apakah Dara memenuhi syarat hukum apa tidak. Karena proses pencalonan Budi Gunawan kemarin, ketentuan hukum ditaruh di dalam laci, bisu dan tidak berbunyi. Soal politik, Dara bukan ajudan Presiden siapapun. Pun tidak pernah dukung mendukung urusan Capres. Pasti membahagiakan semua pihak.

Jika ada yang kurang sreg dengan Dara, bisa memilih tiga calon lain dibawah ini: Avvy Olivia, Eka Frestya atau Eny Kuswidiyanti. Semuanya polisi, perempuan dan bersih. Silakan memilih.

[caption id="attachment_346998" align="alignnone" width="640" caption="Avvy Olivia, Eka Frestya dan Eny Kuswidiyanti (sumber: http://amungra.blogspot.com)"]

14216695832049152045
14216695832049152045
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun