Sudah saatnya, Kepolisian RI melakukan revolusi. Setidaknya reformasi. Pada pokoknya melakukan perubahan fundamental yang selama ini tidak dilakukan Kepolisian RI. Perubahan harus bermula dari pucuk pimpinan. Jabatan Kapolri harus direformasi. Undang-undang Kepolisian harus direvisi. Langkah berani yang harus ditempuh, jabatan Kapolri dipercayakan kepada anggota kepolisian perempuan. Sejak zaman Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo sampai Sutarman, semua jabatan Kapolri selalu dipegang oleh laki-laki. Ini tidak adil !. Apa dianggap perempuan tidak mampu jadi Kapolri. Presiden saja pernah dipegang oleh perempuan. Belum lagi jabatan Menteri dan politisi di senayan sana. Tak terhitung lagi banyaknya.Syaratnya utamanya calon Kapolri harus bersih. Ini penting untuk menjadikan institusi kepolisian berwibawa.
[caption id="attachment_346997" align="alignnone" width="640" caption="Dara Intan (sumber: http://cdn.klimg.com)"][/caption]
Nah, ini ada calon Kapolri yang memenuhi syarat itu: perempuan dan bersih. Namanya Briptu Dara Intan. Lahir di Jakarta 15 Januari 1987. Baru empat hari yang lalu, Dara genap berusia 28 tahun. Sayang, saya lupa memberi ucapan selamat ulang tahun. Dara sering tampil sebagai presenter National Traffic Management Center di layar kaca. Statusnya masih single/lajang. Jika ada yang mau kenalan bisa follow akun twitternya @insaniii. Dara jelas sosok yang bersih. Lihatlah bajunya. Bersih bukan? Apalagi wajahnya, sunguh-sungguh bersih. Dia memenuhi syarat sebagai calon Kapolri. Dia bisa membahagiakan semua orang. Dari Presiden, KPK, Kompolnas, sampai DPR RI. Termasuk pengamat dan ahli-ahli hukum tata negara yang semua teriak itu berjenis kelamin laki-laki. Jika ada yang menolak patut dipertanyakan orisinalitas kejantanannya. Tak perlu berdebat soal hukum, apakah Dara memenuhi syarat hukum apa tidak. Karena proses pencalonan Budi Gunawan kemarin, ketentuan hukum ditaruh di dalam laci, bisu dan tidak berbunyi. Soal politik, Dara bukan ajudan Presiden siapapun. Pun tidak pernah dukung mendukung urusan Capres. Pasti membahagiakan semua pihak.
Jika ada yang kurang sreg dengan Dara, bisa memilih tiga calon lain dibawah ini: Avvy Olivia, Eka Frestya atau Eny Kuswidiyanti. Semuanya polisi, perempuan dan bersih. Silakan memilih.
[caption id="attachment_346998" align="alignnone" width="640" caption="Avvy Olivia, Eka Frestya dan Eny Kuswidiyanti (sumber: http://amungra.blogspot.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H