Mohon tunggu...
HENDRA BUDIMAN
HENDRA BUDIMAN Mohon Tunggu... Freelancer - Swasta

Setiap tempat adalah sekolah, semua orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Calon Kapolri Itu Bernama Inspektur Vijay

8 Februari 2015   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:35 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Jika berkenan, saya ingin memberi usul calon Kapolri. Tidak perlu berpangkat Komisaris Jendral atau pernah jadi Kapolda tipe A. Cukup berpangkat Inspektur Jenderal. Setelah dilantik jadi Kapolri, pangkatnya tetap saja seperti itu. Tidak perlu dinaikan. Dan tidak perlu disebut Irjenatau Inspektur Jendral. Cukup Inspektur saja. Tidak usah dipanggil dengan hormat “Bapak Kapolri”. Panggil saja Inspektur. Karena hanya Inspektur yang bisa membersihkan kejahatan. Seperti Inspektur Vijay.

Karena namanya belum ada dan saya tidak tahu, sebut saja dulu: Inspektur Vijay. Lebih keren ketimbang dipanggil Jendral Sutarman atau Jendral Timur Pardopo. Yakinlah, dengan sebutan Inspektur Vijay (nama sementara), pasti disukai banyak orang terutama kaum hawa.Meski begitu karakter Kapolri setidaknya mendekati profil Inspektur Vijay.

Inspektur Vijay orangnya tampan dan rupawan. Jangan dianggap remeh syarat ini. Saya ingat dulu waktu tahun 2004 saat Pilpres. Ibu-ibu memilih Presiden SBY dengan alasan gagah dan tampan. Dimana-mana prefrensi itu irasional. Apa hubungannya tampan dengan seorang calon Presiden. Tapi itulah kenyataannya. Serupa saat sidang perkara Pilpres di MK. Ibu-ibu bukannya melihat jalannya sidang malah berkomentar tentang wajah tampan nan imut Hamdan Zoelva. Jadi tidak salah kalau Kapolri harus punya modal wajah tampan. Minimal kalau ada yang mengkritik Kapolri yang kebanyakan datang dari laki-laki, para ibu-ibu akan membelanya. Akan terucap “para pengkritik itu sebenarnya sirik aja. Kalah tampan dengan Kapolri”. Kalau sudah begini, debat teori apapun akan berhenti. Inspektur Vijay dapat perlindungan dari ibu-ibu.

Seperti Inspektur Vijay, Kapolri kita harus pandai menyanyi dan menari. Mirip Briptu Norman Kamaru. Sayangnya Norman pangkatnya baru Briptu sudah keluar dari Polri. Lihatlah, baru sebatas itu saja Norman Kamaru banyak yang suka dan penggemar. Padahal menyanyi saja dia tidak bisa. Namun, kantor Mabes Polri di Trunojoyo harus dijauhkan dari lapangan terbuka dan pohon-pohon besar. Sebab Inspektur Vijay paling tidak tahan lihat lapangan dan pohon besar. Maunya langsung lari-lari menyanyi dan joget. Karena yang menyanyi Kapolri, Briptu Dara Intan, Avvy Olivia dan Eka Frestya terpaksa ikut nimbrung jadi penari latar. Apa ngga seru tuh.

Kapolri tidak perlu pakai ajudan segala. Inspektur Vijay kemana-mana selalu sendiri. Dengan pistol revolver 6 peluru. Meski begitu, harus disediakan juga peluru maya, tak terlihat mata. Lihat aja, adegan film India saat Inspektur Vijay adu tembak dengan penjahat, pelurunya tidak pernah habis. Anehnya pistol revolver itu tidak pernah di-reload. Mungkin jenis pistol revolver berteknologi canggih. Namanya juga Kapolri. Meski keliatannya hanya bersenjata revolver tapi jenis senjata ini hanya ada satu-satunya di dunia. Pelurunya tidak pernah habis dan tidak perlu reload. Pernah disuatu waktu, Inspektur Vijay kehabisan peluru. Tiba-tiba dia menangkap peluru menggunakan giginya yang ditembak pejahat. Terus, peluru yang dari mulutnya itu digunakan lagi ke revolvernya buat menembak penjahat. Mungkin Inspektur Vijay dianugrahi batu kryptonite dari mbahnya Superman.

Mobil Kapolri seperti Inspektur Vijay cukup jenis fiat tua keluaran tahun 60-an. Dengan kekuatan mobil setingkat tank. Banyangkan saja, mobil Inspektur Vijay, meski ditembak berkali-kali bahkan dengan roket oleh penjahat tidak pernah hancur. Bisa jadi mobil fiat tua itu lebih canggih dan kuat ketimbang batmobile di film dark knight. Sekali lagi, mobil Kapolri jeh !.Jangan diliat casingnya, tapi daya tahannya itu.

Kapolri seperti Inspektur Vijay siap bergelut dengan penjahat dengan tangan kosong. Punya ilmu bela diri dari banyak perguruan. Semua teknik bela diri dikuasai. Mau dikeroyok satu kampung pun tidak masalah. Dia seorang petarung nan gentle. Inspektur Vijay tidak pernah main keroyokon seperti Densus 88 nangkap satu teroris. Kira-kira seperti Steven Seagal yang menghadapi penjahat sorangan wae. Kelebihan Inspektur Vijay dibanding Steven Seagel, dia tidak pernah benjol meski ditabok beberapa kali. Dengan kumis melintang tanpa diplintir, dada berbulu, baju seragam yang super ketat tapi tak buncit, Inspektur Vijay selalu menang dalam pertarungan. Kalau dia mukul orang, suara pukulanya melebihi dentuman bedug masjid.

Kalau sudah begini profil Kapolri kita, KPK tidak dibutuhkan lagi. Bagaimana tidak? Musuh utama Inspektur Vijay adalah Tuan Takur. Seorang konglomerat hitam, bengis dan selalu menindas. Lewat Tuan Takur itu, institusi kepolisian menjadi bobrok moralnya. Polisi-polisi yang sudah disogok Tuan Takur, menjadi pelindung dan takluk. Melindungi bisnis ilegal Tuan Takur. Dengan situasi itu, hanya Inspektur Vijay yang tidak mempan disogok dan balik melawan Tuan Takur dan rekan sejawat di kepolisian. Suatu gambaran pengusaha kaya raya yang dapat membeli apa saja dan siapa saja dapat dikalahkan oleh seorang Kapolri yang bernama Inspektur Vijay.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun