Oleh : Hendra Poetra Hista
Imam an-Nawawi berkata, "Asal makna keberkahan ialah kebaikan yang banyak dan abadi." Sering kali kita sebagai makhluk memohon kepada Allah swt. Untuk ditambahkan rizki. Padahal yang paling penting kita memohon bukan ditambahakan rizki. Akan tetapi, hendaknya kita memohon agar diberikan rizki yang berkah. Walaupun sedikit bila berkah insya Allah akan terasa puas dan nikmat. Seandainya, rizki yang kita dapat bukan dari jalan yang halal maka tidak akan ada keberkahan dari rizki tersebut.
Banyak manusia yang diberikan rizki lebih oleh Allah swt. Akan tetapi, tidak berkah. Rizki yang banyak itu tidak memberikan manfaat baginya. Dengan hitungan menit, jam, bahkan hari rizki yang tidak berkah akan habis tanpa terasa. Sebagaimana suatu hadist menjelaskan.
“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-Nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barang siapa yang ridha dengan pembagian Allah SWT. maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Maksud dari hadist diatas yaitu bahwa dari segala yang Allah limpahkan kepada setiap manusia salah satunya rizki, itu semata-mata untuk menguji manusia iru sendiri. Jika manusia itu ridha dengan pemberian yang Allah berikan kepadanya walau pun sedikit insya Allah keberkahan yang akan ia dapatkan. Akan tetapi, jika manusia itu tidak ridha dengan peberian Allah baik banyak atau pun sedikit maka rizki yang ia dapakan tidak akan berkah. Bahkan mungkin kemudharatan yang ia dapatakan.
Jelas sekali, sering kita temui orang-orang di sekitar kita yang diberikan kelebihan rizki. Akan tetapi, mereka tidak pernah mengeluarkan zakatnya. Padahal, dari harta yang mereka miliki terdapat hak-hak orang lain yang semestinya mereka keluarkan. Itu salah satu penyebab rizki yang kita miliki tidak berkah. Merasa hidup selalu kekurangan yang padahal rizki yang Allah berikan sudah cukup banyak dalam pandanganmanusia.
Maka dari itu, kita harus tetap bisa ridha dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Sedikit atau pun banyaknya rizki tersebut harus tetap disyukuri agar rizki-rizki yang kita dapatkan mendapat keberkahan dari Allah SWT. Dengan jalan yang benar tentunya. Sebagaimana firman Allah SWT : La’ing syakrtum la’azii dannakum wala’ing kafartum inna ‘adzabi lasyadid. Yang artinya: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (Q.S.Ibrahim : 7). Wallahu ‘a’lam Bi Dzalik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H