Menurut Syaeful Bakhri bahwa Investasi di pasar modal merupakan alternatif investasi yang mudah diakses oleh masyarakat luas semenjak dibukanya Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun aktivitas investasi ini masih merupakan hal yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan Negara lain, karena seperti yang dilansir dalam situs berita (tirto.id) Jumlah investor di pasar modal Indonesia memang belum menunjukkan peningkatan yang berarti, meski pasar modal Indonesia sudah berusia 25 tahun. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal Indonesia sampai dengan Maret 2018 mencapai 1,21 juta single investor identification (SID), naik 36 persen dari realisasi 2016 sebanyak 894.116 SID. Meski tumbuh dua digit, jumlah investor Indonesia relatif kecil jika dibandingkan dengan total penduduk 258 juta orang. Diadu dengan negara tetangga, Indonesia juga kalah dengan Malaysia dan Singapura yang memiliki 2,49 investor dan 1,5 juta investor dalam banyak lini kehidupan masyarakat memiliki posisi strategis sebagai pelopor kemajuan ilmu pengetahuan, termasuk dalam mensosialisasikan dan menginformasikan tentanginvestasi di pasar modal. Secara perlahan pasar modal akanterus mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dalam konteks perkembangan ekonomi Indonesia, mahasiswa memiliki peran sangat penting khususnya mahasiswa di bidang studi ekonomi dan bisnis yang telah dibekali dasar pengetahuan investasi dalam perkuliahannya. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi salah satu calon investor muda ideal dan berkontribusi aktif memajukan serta meningkatkan investasi di pasar modal Indonesia.
Pentingkah Mahasiswa Berinvestasi Saat Kuliah?
Dikutip dari Bisnis.com, Jakarta bahwa Sebagian besar mahasiswa hanya memfokuskan diri untuk lulus, meskipun ini tidak berlaku untuk semua orang dan sebagian lainnya memilih untuk bekerja paruh waktu. Hingga pada akhirnya, berinvestasi mungkin adalah hal terakhir yang ada dipikiran setiap mahasiswa. Namun, sebagian besar mahasiswa mungkin merasa seolah-olah mereka tidak memiliki pengetahuan keuangan yang memadai atau cukup uang untuk melakukan investasi. Bisa dikatakan bahwa kuliah adalah salah satu waktu terbaik untuk berinvestasi. Pasalnya, saat ini sudah banyak platform investasi yang menawarkan dengan harga minimal Rp10.000. Dengan menyisihkan uang setiap hari, bukan tidak mungkin Anda bisa berinvestasi saat masih kuliah.
Berikut ini beberapa alasan mengapa harus berinvestasi saat masih kuliah:
1. Tidak terlalu banyak memiliki tanggung jawab keuangan
Mayoritas mahasiswa biasanya belum menikah dan tidak memiliki anak. Â Beberapa bahkan menerima bantuan keuangan dari orang tua mereka dalam hal biaya kuliah.
2. Uang yang diinvestasikan dapat membantu Anda
Sebagian besar mahasiswa yang keluar dari perguruan tinggi mendapati diri mereka menghadapi sejumlah besar utang pinjaman. Tidak heran anak muda tidak dapat membeli rumah atau menabung untuk dana pensiun ketika semua uang mereka digunakan untuk membayar pinjaman. Namun, jika Anda sudah memiliki sejumlah uang yang diinvestasikan dan disisihkan, pinjaman dan utang tersebut tidak harus tampak begitu menakutkan. Dengan berinvestasi di pasar dan menghasilkan uang, Anda memiliki kemampuan untuk melunasi pinjaman Anda dengan lebih cepat.
3. Waktu adalah teman terbaik
Dalam hal investasi, waktu adalah teman terbaik Anda. Semakin cepat Anda memulai, semakin besar investasi Anda dapat tumbuh dan semakin baik Anda untuk masa depan. Saat Anda lajang dan kuliah, tanggung jawab dan pengeluaran Anda tidak sebesar saat Anda lulus. Manfaatkan waktu ini dan gunakan untuk keuntungan finansial Anda. Ambil beberapa risiko, dapatkan keuntungan besar, belajar dari kesalahan, dan belajar menabung. Anda akan berterima kasih pada diri sendiri pada hari di mana Anda sudah bisa membeli rumah pertama.
Dampak positif berinvestasi bagi mahasiswa