Mohon tunggu...
Hendra pateli
Hendra pateli Mohon Tunggu... -

Lahir disuatu kawasan yang pernah disinggahi pasukan Dii/TII kahar muzakkar yang bernama batu lotong dan bermimpi jadi penulis hebat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Jalanan

28 Mei 2014   20:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:01 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Denyut pembangunan ini
Telah mengusik dapur-dapur senja
Hingga lorong-lorong penghidupan
Telah di gusur menjadi jalan luka
Hingga badan kurus
Berdebu aspal
Baju gerah berlumuran air mata
Hingga mereka hanya hidup
Di penggusuran jalan
Lalu dimana panggung hidupnya ?
Sebab kini dia mahluk jalan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun