Angin dan Tekanan Udara
Biasanya, sudah lazim dapat diamati sebelum atau selama hujan deras datang, angin juga bertiup cukup kencang. Dua paduan ini yang seringkali menjadi persoalan. Ada pohon tumbang yang mengakibatkan kerusakan di sana-sini. Bisa fasilitas pribadi atau milik publik (prasarana umum).
Keberadaan angin kencang ini adalah konsekuensi alami dari tingginya suhu udara. Hal ini khususnya terjadi di siang hari, yang kemudian berubah secara drastis sesudahnya.
Barangkali yang dulu masa SMA-nya jurusan IPA, akan lebih mudah memahami konsep dasar ini. Bahwa arah tiupan angin itu bergerak dari wilayah yang bertekanan udara tinggi menuju ke rendah.
Nah, pada wilayah yang bertekanan udara tinggi, ia memiliki suhu udara rendah. Maka sebaliknya, jika di suatu wilayah memiliki tekanan udara rendah, suhu udaranya tinggi.
Jadi ambil contoh, wilayah padat seperti Jakarta atau Surabaya sedang panas-panasnya, maka daerah ini menjadi tujuan angin bertiup. Maka, ketika tetiba datang mendung dan hujan, ada waktu transisi suhu. Dari yang semula panas menjadi lebih dingin. Artinya, pada menit-menit awal hujan itu datang, dapat dipastikan akan terjadi tiupan angin yang cukup kencang. Baru sesaat kemudian hembusan angin kencang itu berangsur mulai mereda.
Antisipasi
Intensitas hujan tinggi, dampak terdekatnya adalah banjir. Risiko ini jika tidak dipediksi atau diantisipasi, dapat membuat kawasan tergenang makin meluas. Tinggi genangan air (banjir), surutnya air yang cukup lama, jelas akan berdampak pula pada faktor mobilitas dan kerusakan fisik yang dialami.
Maka sebenarnya, keberadaan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, bisa menjadi pedoman dasar bagi pemangku kepentingan dalam merencanakan pembangunan perkotaan. Dalam UU tersebut diatur tentang keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Paling sedikit ada 30 persen dari total luas wilayah kota.
Alasan pembangunan kota, semestinya tak mengorbankan keberadaan pepohonan yang telah ada sebelumnya. Hal yang seringkali disepelekan. Padahal ia memiiki kontribusi besar dalam fungsinya sebagai penyeimbang suhu dan kelembaban udara di wilayah itu.
Pepohonan adalah sumber, pabrik oksigen yang paling baik. Akarnya bisa menampung atau menyerap air hujan. Daunnya mampu menyerap polutan. Bunga atau buahnya pun bisa dinikmati. Dalam konteks jauh, cuaca ekstrem dapat direduksi dengan keberadaannya. Titik-titik suhu panas di area perkotaan bisa diseimbangkan olehnya.