Ya, walaupun ada juga warga yang melepasnya (tidak memakai). Atau hanya sebagai asesoris (dipasang namun wajah terbuka). Namun rerata masih dalam keadaan yang baik. Pelonggaran pengenaan masker tidak serta merta menjadi lepas kendali.
Tapi soal "jaga jarak", jangan ditanya, tahu sendirilah... Even besar dengan jumlah massa yang bisa ratusan-ribuan jumlahnya, kurang memungkinkan untuk bisa mengendalikan. Jadi, ya pandai-pandai saja menempatkan diri sendiri.
Maklum saja, setelah dua tahun vakum tanpa kegiatan, tetiba disuguhi acara besar. Jadinya seperti orang melepas rindu. Kangen setengah mati. Ingin segera bertemu. Ceiee...
Pesta Rakyat untuk Kebangkitan Ekonomi
Peserta Surabaya Vaganza kali ini ini secara kuantitas memang tidak sebanyak sebelumnya. Demikian juga dengan rute dan waktu tempuhnya.
Jika dahulu rute rutin dari Tugu Pahlawan hingga Taman Bungkul sekitar 5,5 km. Bisa memakan waktu sekitar 3 jam lebih. Sekarang hanya dari Siola (Museum Surabaya) hingga Alun-Alun Surabaya (Balai Pemuda). Jarak tempuh sekitar 1,5 km.
Durasi waktu totalnya kalau sebelumnya bisa sampai memakan waktu 3 jam lamanya. Sekarang tak sampai setengahnya.
Pada sesi pertama, yang digelar adalah "Pawai Bunga"Â pada sore hari. Di sini mobil hiasnya wajib dipenuhi dengan bunga asli. Bukan bunga hias yang berasal dari plastik atau kertas. Ketinggian mobilnya maksimal 4 meter.
Dari sejumlah peserta (16 yang lolos kurasi), dipilih 5 terbaik yang mendapatkan "Golden Ticket". Mobil ini akan kembali ke lokasi acara sesi kedua. Di-stand by-kan buat pengunjung yang nantinya ingin berfoto-ria.