Tak hanya penyakit, demam aplikasi Tiktok juga bisa mewabah. Dari anak-remaja, yang masih sekolah hingga pekerja, ibu rumah tangga sampai konten kreator. Mereka bisa memanfaatkan aplikasi asal Cina ini.
Walaupun bukan TikTokers (penggemar aplikasi TikTok), beberapa kali saya menjumpai berita dan cerita bagaimana sebuah lagu atau unggahan bisa menjadi "viral". Istilah yang dipakai dalam hal ini adalah "FYP".
FYP adalah singkatan dari "For Your Page". Diambil dari nama kolom "For You" yang ada di beranda atau halaman depan aplikasi TikTok.
Kumpulan video pendek tersebut berdurasi antara 15 detik hingga 3 menit. Bisa berasal dari pengguna lain (random), teman (followers), dan orang yang diikuti (following).
Bagi pengguna baru, ini akan muncul di halaman depan (beranda) bermacam video yang menjadi rekomendasi. Tentunya, tidak semua konten video yang dibuat itu dapat menjadi FYP. Hanya video dengan jumlah "likes" (tanda suka) dan "views" yang sangat banyak atau sedang trending-lah yang bisa masuk FYP. Istilah umumnya menjadi yang ter-"populer".
Aplikasi TikTok yang baru mucul pada tahun 2016, menurut perusahaan riset Insider Intelligence diramalkan menjadi media sosial terbesar ketiga di dunia. Membayangi Facebook dan Instagram, dan menggeser Twitter dari segi pengguna aktif. Dalam laporannya tersebut, aplikasi membuat dan berbagi video pendek ini diprediksi memiliki pengguna aktif sebanyak 755 juta orang di tahun 2022 ini.
Dua tahun belakangan (2020-2021), TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh secara global. Tahun 2020, ia diunduh sebanyak 850 juta kali. Tahun 2021 sebanyak 656 juta unduhan.
Walau angka tersebut turun tapi masih mengungguli tiga aplikasi buatan Meta. Berturut posisi 2-4 adalah Instagram (545 juta unduhan), Facebook (416 juta unduhan), dan WhatsApp (395 juta unduhan). Telegram, pendatang baru sang penantang aplikasi WA, berada di urutan ke-5 dengan 329 juta unduhan.
Â