"Halo, selamat siang nih, Pak. Namanya siapa?"
"Nama saya I Wayan Bambang Sutrisno."
"Iya, Bapak saya sendiri, ya, Anda..." tukas Nanda dengan sedikit canda dan manja.
Ah, bisa saja, si Mbak. Mengakrabkan diri dengan narasumber. Kepada orang lain, barangkali hal itu kurang bisa mendapatkan feel atau chemistry (kedekatan)-nya
Nanda bertanya dari mana, mau ke mana pemudik itu. Berangkatnya jam berapa dan bagaimana kondisi lalu lintasnya di sepanjang perjalanan. Macet ataukah lancar?
Di segmen selanjutnya, Nanda menuju ke bagian belakang mobil. Rupanya ada si ibu. Dia menanyakan segala persiapan dan perlengkapan apa saja yang dibawanya.
"Yang di belakang kayaknya seksi repot. Ada ibu saya sendiri..."
"Oke, ya, udah, deh, ya. Makash, lho, sudah nyamperi anaknya yang lagi jagain tol selama proses mudik dan arus balik nanti. Sehat-sehat sampai ke tujuan."
"Dadah, Nak-e..." salam berulang dari Naning Retnowati, ibunda Nanda yang disambut dengan adegan tawa lepas yang bahagia.
Aduh... Â ngiri dengan kedekatan dan harmoni keluarga yang tergambarkan secara ringkas lewat dialog yang terbangun ini. Seperti sedang melaporkan kegiatan keluarga sendiri, haha...