Umat kristiani selama 6 pekan ini masih dalam suasana masaraya Paskah. Sebelum berakhir saat memperingati hari Kenaikan Yesus Kristus pada hari ke-40 setelah perayaan Paskah pada Minggu, 17 April 2022 lalu.
Dalam rangka Paskah itu, beberapa kawan gereja yang tinggal di luar kota memberikan kabar kalau di tempatnya juga mengadakan acara bagi-bagi takjil juga kepada masyarakat umum. Umumnya, tempat yang dipilih di jalan raya dekat dengan lokasi gereja. Biar gampang koordinasinya.
Menjaga Harmoni
Mewartakan kabar-kabar kebaikan itu perlu dan penting. Supaya menyeimbangkan pesan kontraproduktif yang dibangun. Ibarat perang, ini menjadi strategi 'kontra narasi'.
Memang, hati ini bisa jadi panas, marah, melihat atau membaca kabar-kabar soal intoleransi di sana-sini. Umat kristiani mau beribadah saja susahnya setengah mati. Itu di tanah, bangunan gedung miliknya sendiri.
Sementara ada kelompok lain yang dengan pongahnya menguasai ruang publik. Tidak ada upaya tegas dari pejabat dan aparat berwenang untuk menjaga harmoni damai.
Dini hari kemarin (23/4/2022), Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro (GKI Dipo) Surabaya, punya gawe yang menurut saya baik juga untuk untuk diwartakan. Menjalin kebersamaan, harmoni antar umat beragama.
Oh ya, perlu diketahui gereja ini dulu pada Minggu, 13 Mei 2018, pernah menjadi korban teror ledakan bom di Surabaya. Bersama dengan dua gereja lainnya di saat hampir bersamaan. Ada Paroki Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di daerah Ngagel Madya dan  Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) di daerah Sawahan.