Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita-cerita Menikmati Matahari

27 September 2021   17:18 Diperbarui: 29 September 2021   04:38 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga dan berjemur untuk kesehatan (gambar via alodokter.com)

Pada waktu-waktu tertentu, ngadem di taman kota menjadi alternatif pilihan. Si anak bermain, ia nyaur (membayar hutang) tidur malam sebelumnya. Maklumlah, kipas angin yang non-stop berputar tak jua mampu mendinginkan ruangan. Panasnya Surabaya seperi menjadi momok.

Namun cerita berbalik 180 derajat. Covid-19 menyerangnya. Mau tak mau, atas saran tim medis ia harus berjemur tiap hari selama dua pekan. Dan pada saat itulah ia kemudian menyadari kalau matahari yang selama ini dianggapnya musuh, menjadi semacam 'dewa penolong'nya. Musuh berubah menjadi kawan.

Panas matahari yang yang dulu tidak disukainya, kini sudah tak menjadi masalah besar. Ia akhirnya berdamai dengannya. Cara pandang berubah akibat dari peristiwa yang dialaminya.

Olahraga dan berjemur untuk kesehatan (gambar via alodokter.com)
Olahraga dan berjemur untuk kesehatan (gambar via alodokter.com)

***

Ya, intensitas cahaya matahari bisa dipandang baik atau buruk; berguna atau tidak, akan kembali kepada pribadi yang mengalaminya. Setiap orang punya pengalaman dan sikap yang berbeda-beda.

Panas matahari yang lagi "hot-hot"-nya ini dialami oleh semua orang tanpa terkecuali. Menerimanya dengan cara bersyukur atau bersungut adalah sebuah pilihan.

27 September 2021

Hendra Setiawan

*) Bacaan:  Merdeka,  TribunNews,  Kompas,  Betahita 

**)  Artikel Utama lainnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun