(1)
Kau bilang karyaku terindikasi menjiplak
Menyadur, Â menyalin-tempel
Sebagian atau seluruhnya
Terserah...
Walau rasanya itu menyakitkan
Aku juga pernah jadi korban plagiarisme
Karyaku disadur dan dimasukkan blog pribadi
Aku masih mau memaafkan kalau si Admin mau memberikan sumber copas (copy-paste)-nya
Tapi aku tak terima kalau ia mentah-mentah tinggal memasukkannya begitu saja
Tanpa izin dan tanpa keterangan apa-apa
Seolah-olah itu karyanya sendiri
Itu sudah penipuan, kasihan yang terjebak di halamanmu
Aku juga tak membiarkan kalian mengubah judulnya
Tapi ternyata isinya masihlah tetap saja
Atau judulnya sama tapi isinya sudah mengalami modifikasi
Senyampang kau mau mempertanggungjawabkannya pada pembacamu
Bisa jadi aku masih mau menerimanya
(2)
Kau marah
Aku pun juga
Tapi setidaknya marilah kita berdialog
Saling memberikan kesempatan jawab
Karena tuduhan hanya berdasarkan 'perasaan' juga tak baik
Itu bukanlah penilaian yang logis
Menurutku, tidak akan ada artikel yang 100 persen buah pikir sendiri
Pastilah sedikit banyak terpengaruh oleh karya yang lain
Kecuali memang itu adalah murni cerita pengalamanmu
Bukan dari hasil katanya, dengar-dengarnya begitu
Tapi kadang juga jadi ambigu
Saat menemukan sebuah artikel bagus
Ternyata hasil karyanya sendiri hanya ada di awal dan di akhir cerita
Sebagai pengantar dan penutupnya
Bagian tengah yang jadi intinya
Ternyata hasil dari resume sumber lain
Apakah ini termasuk plagiarisme?
Mengapa tak dapat teguran yang sama pula?
(3)
Barangkali kalau aku di sudut orang yang tertuduh maka pledoi-ku begini:
Aku tak sehina itu untuk mengakui karyaku
Jika aku mengambil sumber lain
Tak ada faedahnya sama sekali bagiku melakukannya
Keuntungan apakah yang kudapatkan?
Tak ada, justru  efek negatif yang kuhadapi!