Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Satunya Kata dan Perbuatan

23 Juni 2021   19:30 Diperbarui: 23 Juni 2021   19:47 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pexels.com/freestocks.org

Apa yang kauwartakan pada kami
Adalah sebuah keteladanan dalam hidup
Apalagi yang kauwartakan itu bersumber dari ajaran Sang Mahasuci
Tak akan kami menyangkalinya, karena itu sumber hikmat

Apa yang kautawarkan pada kami
Belum tentu itu menjadi sebuah keteladanan
Apalagi jika ucapan yang kausampaikan lewat ruang suci
Ternyata tak sesuai dengan perbuatan dan perilaku yang terpuji

Apakah dengan demikian kami tak menghargai dirimu lagi?
Bukan, kami tetap menghormatimu sebagai imam bagi iman kami
Tapi kami hanya tidak mau lagi jadi orang yang gamang
Sebab kami tak merasakan satunya kata dan perbuatan

Wahai sang panutan
Cobalah untuk kembali berdiam sementara waktu
Tak usah lagi muncul ke permukaan
Lihat cermin diri sebagai sebuah pembelajaran

Hidup ini bukan sekadar kata-kata indah
Nilai diri tak sekadar dari kamuflase kata sakti
Berjalanlah kelak dalam sebuah introspeksi
Karena kami hanya ingin melihat sebuah pandu langkah yang tepat

Ing ngarsa sung tuladha
Kalau ada di depan,  jadilah panutan
Ing madya mangun karsa
Kalau ada di tengah, bangunkanlah semangat 


Tut wuri handayani
Kalau di belakang, berilah dorongan
Ajarkanlah kebaikan dengan cara sama dengan berbuat baik
Tindakan cinta kasih layaknya diimbangi dengan amalan yang setimbang

23 Juni 2021

Hendra Setiawan

*) Sebelumnya:  Akibat "Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari", Intoleransi Makin Nggegirisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun