Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Filosofi Sepasang Sandal

28 Mei 2021   15:45 Diperbarui: 28 Mei 2021   16:00 3575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Depositphotos.com

Sandal japit atau sandal jepit
Begitulah orang, biasa menyebutnya
Alas kaki yang bahannya berasal dari gabus atau karet
Ada tali sebagai pengikatnya
Satu di depan, dua di belakang
Supaya enak dipakai, salah satu bagian talinya dijepit oleh jempol dan telunjuk kaki
Maka dari itulah ia disebut sandal japit atau sandal jepit

Sandal japit murah harganya
Ada yang hanya lima ribu
Ada yang sepuluh ribu
Ada juga yang di atas rerata harga tadi
Tergantung merek, bahan, dan tingkat kerumitannya
Ada sandal japit yang memiliki gambar atau hiasan dengan motif tertentu
Tapi yang terbanyak di pasaran memang yang polosan
Meskipun berbeda-beda, tapi fungsi utama semuanya  sama

Sandal japit bisa berumur panjang, tapi bisa juga tidak
Tergantung cara memperlakukannya alias memakainya
Kalau terus-terusan atau dihujanpanaskan, umurnya tak panjang
Kalau hanya digunakan buat ke pelataran semata biar kaki tak kotor, bisa lebih panjang usianya

Terlepas dari itu semua adalah soal kualitas barang
Kebanyakan yang tak awet ada pada tali pengikatnya
Bila salah satunya putus duluan, maka sepasang sandal akan habis riwayatnya
Kecuali kalau si pemilik mau mengakalinya atau barangkali tali pengikat itu ada gantinya

Entah yang kiri, entah yang kanan, yang putus duluan
Mereka sepasang, mau tak mau mereka tak bisa dipisahkan
Justru terlihat aneh jika mempertahankan yang satu dan membuang yang lain
Sembari menunggu sandal yang baru putus lagi dan menjadikannya kembali sepasang
Iya kalau putusnya bisa berlainan, masih bisa klop
Tapi kalau masih sama, memakai bagian kanan atau kiri saja, tak enak rasanya
Menunggu sampai putus, ah... ini juga tambah aneh

Sandal japit atau sandal jepit
Murah harganya, tapi banyak manfaatnya
Kehilangan sandal, juga bisa membuat marah-marah
Apalagi jika itu berada di tempat yang dianggap 'suci'
Wah, hati tak lagi merasa tenteram dan sejahtera
Bukan karena harga harganya
Tapi karena fungsi dan kegunaannya

Bahkan barang yang dipandang remeh temeh ini
Justru punya nilai filosofi yang banyak arti
Sepasang sandal tidak bisa dipertukarkan, baik nomor atau warnanya
Ia akan setia bersama pasangannya yang pertama dan satu-satunya
Ia juga setia menanti saat dibutuhkan, dilepaskan saat tak diperlukan
Ia bisa bergaul dan berdamai dengan siapapun yang menginginkannya
Ia tetap menjadi manfaat walau seringkali tak terlalu dianggap

28 Mei 2021

Hendra Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun