Sandal japit atau sandal jepit
Begitulah orang, biasa menyebutnya
Alas kaki yang bahannya berasal dari gabus atau karet
Ada tali sebagai pengikatnya
Satu di depan, dua di belakang
Supaya enak dipakai, salah satu bagian talinya dijepit oleh jempol dan telunjuk kaki
Maka dari itulah ia disebut sandal japit atau sandal jepit
Sandal japit murah harganya
Ada yang hanya lima ribu
Ada yang sepuluh ribu
Ada juga yang di atas rerata harga tadi
Tergantung merek, bahan, dan tingkat kerumitannya
Ada sandal japit yang memiliki gambar atau hiasan dengan motif tertentu
Tapi yang terbanyak di pasaran memang yang polosan
Meskipun berbeda-beda, tapi fungsi utama semuanya  sama
Sandal japit bisa berumur panjang, tapi bisa juga tidak
Tergantung cara memperlakukannya alias memakainya
Kalau terus-terusan atau dihujanpanaskan, umurnya tak panjang
Kalau hanya digunakan buat ke pelataran semata biar kaki tak kotor, bisa lebih panjang usianya
Terlepas dari itu semua adalah soal kualitas barang
Kebanyakan yang tak awet ada pada tali pengikatnya
Bila salah satunya putus duluan, maka sepasang sandal akan habis riwayatnya
Kecuali kalau si pemilik mau mengakalinya atau barangkali tali pengikat itu ada gantinya
Entah yang kiri, entah yang kanan, yang putus duluan
Mereka sepasang, mau tak mau mereka tak bisa dipisahkan
Justru terlihat aneh jika mempertahankan yang satu dan membuang yang lain
Sembari menunggu sandal yang baru putus lagi dan menjadikannya kembali sepasang
Iya kalau putusnya bisa berlainan, masih bisa klop
Tapi kalau masih sama, memakai bagian kanan atau kiri saja, tak enak rasanya
Menunggu sampai putus, ah... ini juga tambah aneh
Sandal japit atau sandal jepit
Murah harganya, tapi banyak manfaatnya
Kehilangan sandal, juga bisa membuat marah-marah
Apalagi jika itu berada di tempat yang dianggap 'suci'
Wah, hati tak lagi merasa tenteram dan sejahtera
Bukan karena harga harganya
Tapi karena fungsi dan kegunaannya
Bahkan barang yang dipandang remeh temeh ini
Justru punya nilai filosofi yang banyak arti
Sepasang sandal tidak bisa dipertukarkan, baik nomor atau warnanya
Ia akan setia bersama pasangannya yang pertama dan satu-satunya
Ia juga setia menanti saat dibutuhkan, dilepaskan saat tak diperlukan
Ia bisa bergaul dan berdamai dengan siapapun yang menginginkannya
Ia tetap menjadi manfaat walau seringkali tak terlalu dianggap
28 Mei 2021
Hendra Setiawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H