"Bersyukurlah dalam segala hal"
Itu yang Kausabdakan
Berat, ya Tuhan
"Lakukanlah!"
Tapi, bagaimana bisa?
"Lakukanlah saja!"
Ketika kami sudah melangkah di jalan yang benar
Kami masih saja disalahkan dan dipermasalahkan
Ketika kami berbuat yang baik
Masih saja kami dikatakan yang tidak-tidak
Ketika kami melakukan itu semua sebagai tanda kasih kami kepada sesama
Masih saja kami mendapat cibiran
Haruskah kami bersyukur untuk itu?
"Ya, bersyukurlah!"
Tapi telinga kami masih bisa mendengar jelas
Mata kami masih belum kabur
Masih saja ada orang-orang yang miskin nalar menolak maksud  baik ini
"Tetap bersyukur!"
Tapi kami capek
Kami lelah
Ketika kami sudah  banyak mengalah
Supaya kehadiran kami menjadi berkah
Tetap saja kami mendapat rintangan dan penolakan mentah-mentah
Kami harus berbuat apa lagi?
"Bersyukurlah selalu!"
Tapi itu berat...
Kami merasa tidak sanggup lagi
Berada di jalan kebajikan saja masih ada yang terus mencoba mencari-cari kesalahan dan kelemahan
Apalagi jika kami sedikit saja lengah dan berbuat salah
Seperti bom atom yang dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki
Menghancurleburkan kehidupan, terusir dari tanah kelahiran
"Bersyukur!"
Ya, soal bersyukur saja sepertinya mudah
Apalagi cuma berkata bak motivator
Tapi menjalankannya itu yang tak mudah
"Bersyukurlah!"
Aduh, bagaimana kami harus menjalaninya
Di tengah situasi yang kompleks terjadi
Rasa curiga yang dibangun atas dasar paham yang salah dan sesat
Menjadikan nilai hidup bersama kian memudar
"Bersyukurlah dalam segala hal!"
Hmm, oke, baiklah... baiklah
Tapi tolong kami
Berikan kekuatan pada kani
Sebab dalam segala hal itu artinya utuh dan menyeluruh
Mampukanlah kami
Kuatkanlah kami
Agar bisa mencapai titik yang Kautetapkan
"Akhirnya kaumengerti juga jawabnya"
18 Mei 2021