Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dapat Label Biru Itu, Rasanya Gimana Gitu...

30 Januari 2021   21:30 Diperbarui: 30 Januari 2021   21:32 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber; pixabay.com

Penulis di kanal Kompasiana tambah banyak? Jelas dan pasti.

Rubriknya saja ikutan bertambah. Penulis baru yang mengisi juga meningkat. Batangkali cuma 1-2 yang sepi peminat.

Coba sesekali tengok konten "Terpopuler" berdasarkan kategori. Kalau penuh, jumlahnya lima. Suatu saat, ada kontan yang cuma berisi setengahnya saja.

Jadi artinya? Ya begitulah...                                                       

Tambah banyak lagi? So pasti. Apalagi dengan banyaknya kompetisi menulis bersponsor atau yang diadakan sesama komunitas. Pendek kata, kanal menulis keroyokan di kanal bersama di rumah besar milik Kompas grup ini, makin diminati.

Munculnya nama-nama baru yang berseliweran, tentu hal yang menggembirakan. Tentu saja ini juga jadi ancaman buat penulis lama. Saingannya tambah banyak, haha...canda!

Tapi dalam arti positif, ini akan terus memacu tiap penulis dalam berkarya. Memberikan ide-ide segar dunia kepenulisan.

Kesenangan yang Berbeda

Menulis di Kompasiana, secara idealis adalah ingin belajar, mengembangkan bakat dan kemampuan. Ceilah... Filosofis banget, hehe...

Tapi memang begitulah jawaban standar. Terus kalau bukan itu, ngapain? Cuma sekadar corat-coret tanpa isi dan makna? Tentu saja bukan sekadar haha-hihi-huhu... Pasti ada maksud dan tujuan tertentu dari sebuah karya tulis yang dihasilkan.

Makin ke sini, orang juga akan berpikir masalah finansial. Menulis tak sekadar menyalurkan hobi dan perasaan. Syukur-syukur bisa menghasilkan. Walaupun nilai nominal masih jauh dari pengharapan. Tapi, setidaknya sudah bisa menghasilkan senyuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun