Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Litani Cinta

14 Februari 2019   19:00 Diperbarui: 14 Februari 2019   19:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika cinta tumbuh bersemi, siapakah yang dapat mengurung cinta?
              Bersyukurlah, sebab cinta adalah karunia.
              Dalam diri setiap makhluk yang tercipta, diberikan segenggam benih cinta.
              Entah ke mana ia akan menebarkannya.

Bila cinta berasal dari Sang Pencipta, siapakah yang mampu menghalanginya?
          Bersyukurlah, sebab cinta adalah anugerah.
          Dan setiap kita mendamba rasa untuk bisa saling mencinta.

Jika cinta adalah hakekat hidup manusia, siapakah yang sanggup menepiskannya?
           Bersyukurlah, sebab cinta adalah keindahan,
            dan keindahan adalah hidup,
            dan hidup itu adalah manusia.

Oh ... betapa indahnya cinta, dan betapa bahagianya mereka yang memiliki cinta. 
Betapa indahnya dunia bila diselimuti dengan cinta.
               Lalu, mengapa kita berusaha menyingkirkan cinta?
               Ataukah karena nurani kita memang telah kehilangan benih cinta?

Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghayutkannya. 

Terima kasih, cinta...

Terima kasih;
               karena cinta, hari ini kami ada
               karena cinta, kita dapat bersama
               dan karena cinta, hari ini... kita bersua

 Hendra Setiawan
07.02.2005

 *) Litani = doa atau permohonan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun