Oleh: Hendra Saputra*
Tak hanya terkenal dengan wisata candi Prambanan dan malioboro-nya, namun Yogyakarta juga menyimpan banyak tempat-tempat wisata lainnya yang layak untuk dikunjungi. Salah satunya “kampung ternak sapi” Sidorejo di Desa Patalan Kecamatan Jatis Kabupaten Bantul yang dapat menjadi alternatif tempat wisata pendidikan. Tepatnya berjarak 12 km di utara pantai parangtritis yang sangat dikenal sebagai kawasan wisata.
Selama di Yogyakarta, saya berkesempatan berkunjung ke kampung ternak ini. Dusun wisata seluas 1,5 hektar ini layaknya sebuah perkampungan. Gapura yang bertuliskan “Kampung Ternak Sapi” dan jalan kecil yang didominasi warna putih dan hijau, seakan-akan menyambut pengunjung dengan penuh keramahan dan kekeluargaan. Terdapat 110 ekor sapi yang dipelihara di kampung ternak ini yang didominasi bangsa sapi Limousin dan Simmental. Lokasi kandang yang terdiri 50 kapling kandang tertata rapi dan juga terdapat gedung pertemuan peternak yang juga berfungsi sebagai taman belajar. Kondisi lokasi kandang yang bersih dan tertata dengan baik seakan-akan menghilangkan kesan kadang sapi yang jorok dan menjijikkan.
Yang menarik dari berwisata di kampung ternak sapi ini ternyata tidak dipungut biaya alias gratis. Meski gratis, pengunjung yang datang akan didampingi salah seorang petugas kandang, terutama bagi pengunjung yang ingin belajar beternak. Saya berkesempatan didampingi bapak Bagio salah seorang peternak untuk bekeliling-keling di kampung ternak ini. Dari beliau, saya banyak mendapatkan ilmu mengenai pengelolaan biogas, mengolah pakan dengan fermentasi, pembuatan pupuk kompos dari kotoran ternak sapi dan cara pemeliharaan sapi yang baik.
Menurut beliau, setiap hari libur dan akhir pekan banyak pengunjung yang datang ke kampung ternak ini. Selain pelajar yang menjadikan kampung ternak ini sebagai alternatif wisata pendidikan, masyarakat umum juga banyak berdatangan untuk belajar beternak sapi serta menikmati suasana pedesaan yang alami. Keberadaan kampung ternak ini juga menjadi tempat studi banding bagi peminat ternak yang datang dari Lampung, Kalimantan, Bali dan daerah lainnya.
Tidak terasa hampir dua jam saya telah berkeliling-keliling kampung ternak ini. Banyak ilmu yang saya dapatkan ditempat ini, khususnya mengenai pengetahuan beternak sapi dan cara mengelola kawasan peternakan rakyat yang sekaligus menjadi kawasan wisata pendidikan dan wisatalanskap pertanian (agrowisata).
(Kunjungan ke lokasi pada tanggal 22/2/2012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H