Mohon tunggu...
HEndori irawan
HEndori irawan Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Rajamanggala University of Technology Tanyaburi, Faculty of Agricurtural Technology

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tidak Usah Cengeng! Dewasalah..

23 Februari 2014   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kehidupann tak selalu sejalan dengan keinginan seseorang, banyak hal-hal yang bisa menjadi pelajaran, bisa menjadi kekuatan, atau bahkan bisa menjadi hambatan dalam segala hal. Sudah begitu banyak orang mengatakan Kehidupan begitu Kejam disaat mereka berada pada suatu kondisi terpuruk, misalkan dalam hal kegagalan seperti gagal dalam bekerja, hutang bertambah, gagal masuk PTN favorit atau bahkan gagal dalam menjalin hubungan rumah tangga.

Semua itu bergantung pada status orang itu sendiri dalam mengalami jenis kegagalannya. Hal ini pelajaran penting bagi kita semua, apakah kita akan tetap terpuruk ketika itu terjadi atau akankah kita melawan hal itu dengan segenap kekuatan dan harapan yang ada pada diri kita. Wallahu’alam.

Penulis ingin mengatakan “Jangan cengeng” jika mengalami kegagalan, jangan manja atau membesar-besarkan kegagalan yang sebenarnya adalah kegagalan atau masalah kecil kecil saja. Tidak usah kita menarik simpati orang lain dengan mengumbar-umbarkan kegagalan kita, itu tidak perlu dan tidak akan bermanfaat karena kuncinya ada dalam diri kita sendiri. Hadapi hal itu dengan bijak dan tenang serta lebih dewasa, ingat bahwa hidup tak akan berakhir meskipun saat itu kita gagal segagal-gagalnya karena Itu sudah menjadi kreasi Allah dalam memberikan pelajaran kepada kita sebagai hambanya. Berikut dalam Al-Qur’an dijelaskan.

"Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang sabar" (Al-Baqoroh 155).

Harus kita sadari bersama, Rotasi kehidupan manusia senantiasa berputar, terkadang manusia berada di punjang kejayaan, namun terkadang dia juga berada di bawah. Kadang manusia berjalan di atas jalan yang mulus hingga ke gerbang kesuksesan, dan terkadang manusia harus berhadapan dengan rintangan dan hadangan kehidupan. Mau atau tidak kitalah yang akan mengalami semua itu karena kita hanyalah manusia lewah tiada daya dan upaya menolak kehendak Yang Maha Kuasa.

Sebenarnya , rintangan dan halangan adalah ujian yang diberikan Allah dalam rangka menguji kualitas keimanannya. Karenanya, orang mukmin akan memahami bahwa di balik sebuah ujian akan ada kebaikan yang akan diperoleh.

Menghadapi kondisi kegagalan memang tidak semudah yang diucapkan, perlu semangat dan motivasi dari dalam diri untuk bangkit, namun jika kita mau merenungi bahwa kegagalan itu pasti ada disetiap langkah hidup manusia dan kita menyikapi itu maka kegagalan itu akan menjadi hal yang tidak patut untuk ditakuti karena sebenarnya adalah wajar. Yang terpenting bukanlah berapa kali kita gagal tapi seberapa cepat kita bangkit dan berdiri kembali dari pahitnya kegagalan itu.

Hal lain yang perlu dipahami yaitu setiap kegagalan yang menimpa seseorang maka mau tidak mau manusia itu dipaksa untuk berpikir. Tinggal kita mampu atau tidak menarik kemanfaatan dari gagalnya usaha kita itu, sungguh akan merugi jika ketika gagal maka ketika itu pula kita terdiam dan jatuh, Habislah kita.

Sudah tahu tentang ayat Al-Quran yang berbunyi “Allah tak akan merubah nasib suatu kaum apabila kaum itu tidak mau merubah sendiri” ? Ini menjadi PR buat kita, mau kah kita merubah?

Disetiap mengalami kegagalan, umumnya orang sering mengeluh, bahwa semua adalah nasib, semuanya adalah takdir dari Tuhan. Orang-orang seperti inilah yang dapat digolongkan dengan manusia yang berjiwa lemah. Mereka hanya bisa menyesal, dan penyesalan tak ada ujungnya sama sekali. Mereka mengeluh tapi tanpa usaha, sudahlah Habis kita jika bersikap seperti itu. Kegagalan tetap saja akan menghiasi hidup kita, apabila kita tetap meratapi nasib, tanpa melangkah untuk berusaha setapak pun.

Hendaklah kita bersabar, berusaha, serta berdoa kepada-Nya. Selain itu, kita harus menanamkan tekad di dalam diri kita untuk bangkit dan mencoba terus mencoba lagi. Menangislah jika perlu, untuk mengingatkan hati kita untuk tetap bangkit.

Penulis juga pernah mengalami kegagalan dalam hidup, hal itu membekas dan menjadi memori menyedihkan dalam perjalanan hidup penulis. Saat itu ketika penulis ingin beralih dari jenjang pendidikan SMA ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu perguruan tinggi. Hal yang sangat umum adalah setiap siswa bercita-cita masuk perguruan tinggi negeri favorit dikota-kota. Hal itu dilakukan karena mereka berfikiran dengan itu sukses mereka dimasa depan akan lebih terbuka.

Penulis hancur ketika dinyatakan tidak lolos seleksi masuk PTN di kota, bahkan hal itu membuat ibu menangi. Saat itu penulis hancur dan merasa seperti camilan dialam semesta ini. Tidak ada semangat lagi dan inisiatif lagi untuk melanjutkan.Namun, ketika itu penulis menyadari bahwa Allah menjanjikan yang lebih baik dari itu dan lebih berharga dari itu hingga akhirnya penulis bisa tembus PTN lain dan berhasil keluar dari masa keterpurukan itu.

Kuncinya tetaplah berprinsip suatu saat akan akan kesuksesan menjemput kita jika kita tetap berusaha, karena jika semangat kita sudah tidak ada, Habislah kita.

Sudah begitu banyak yang dialami penulis, sulit menceritakan. Namun pada intinya kegagalan itu wajar dan harus dijadikan pelajaran. Allah menjanjikan yang lebih baik disetiap kegagalan yang kita alami.Semoga Bermanfaat..

^HEndori^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun