Udah lama bgt rasanya nggak nulis di Kompasiana. Tanpa disadari terakhir nulis lebih dr 1 tahun yg lalu. Ya gadis kecil bernama FATIN lah yg membuat saya ingin mengeluarkan uneg2 saya dalam sebuah tulisan. Tanpa disadari ketika saya melihat Artis, penyanyi, magician atau apapun akan tampil dalam sebuah show atau apapun, Saya nggak pernah ngalami perasaan org2 itu akan GAGAL dalam penampilannya. Tapi ketika FATIN tampil saya kok selalu merasakan was-was, atau yg biasa dialami oleh para Fatinistic yaitu Mules-mules ketika Fatin akan tampil. Seperti acara Kampoeng Ramadhan yg tayang tadi malam. Ketika Fatin dan Sulis di daulat Membaca kitab suci Al-Qur'an dan artinya. Ketika saya tau yg membaca Al-Qur'an itu Fatin dan yg membaca artinya Sulis. Saya makin deg-degan. Takut ada yg salah bacaan, maupun Tajwidnya. Kalau Seandainya yg membaca Al-Qur'annya Sulis saya merasa santai aja karna saya yakin Sulis pasti bisa membacanya dengan baik. Dan JUJUR saja ketika Fatin bacaan Al-Qur'annya kurang begitu lancar saya jadi tambah DEG-DEG-SER. Dari situlah mungkin dapat dipahami kenapa para Jadulers maupun Portugal, tetap selalu membela Fatin, walaupun Fatin LUPA LIRIK, kurang perform, atau nggak lancar dalam membaca Al-Quran. Karna kita semua menganggap FATIN BUKAN MAHLUK SEMPURNA. jadi fatinistik MEMAKLUMI dan memahami kalau Fatin membuat kesalahan. Fatinistic mengidolai FATIN bukan karna kesempurnaannya. Tp karna Ketidak sempurnaannya. Saya setuju dg yg dibilang para Hater bahwa Fatin TIDAK FASIH berbahasa inggris, ketika ditanya arti "one way or another" Fatin tidak tahu artinya. Fatin KALAH TELAK dr Agnes Montana yg bisa 5 bahasa dg Lancar. Itulah yg membuat kami Mencintai Fatin, BUKAN meNUHANkan fatin. Mungkin kita semua sudah BOSAN dg Idol yg "SEMPURNA" bisa nyanyi 7 oktaf, bisa 5 bahasa, Jago Ngedance, jago alat music. Karna byk kekurangan FATIN yg saya lihat, saya melihat sosok saya sendiri yg jauh dr kata sempurna. Saya mencintai FATIN bukan karna dia Sempurna, tapi saya mencitai Fatin karna KETIDAKSEMPURNAANNYA shg saya bisa melihat cerminan diri saya disana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H