Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Visi 25 Tahun Sebuah Keluarga Muda

11 Oktober 2014   02:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:32 1163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sasaran Jangka Pendek - Jangka Panjang

Bagi pasangan muda yang baru menikah, menyusun rencana masa depan bagi keluarganya merupakan suatu hal yang sangat dianjurkan. Sebuah keluarga tentu punya cita-cita, punya tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang bagi keluarganya.

Dalam jangka pendek untuk lima sampai tujuh tahun pertama setelah menikah, pasangan suami isteri biasanya mengharapkan mendapat momongan, kalau bisa dalam waktu tujuh tahun telah mendapat sepasang anak laki-laki dan anak perempuan dengan beda usia sekitar tiga tahun. Untuk pasangan yang sehat jasmani dan rohani sasaran jangka pendek ini relatif mudah dicapai.

Sekalipun dapat dilakukan secara bersamaan, sasaran jangka menengah sebuah keluarga muda ideal  berpenghasilan baik  adalah memiliki rumah sendiri, apakah di perumahan, di perkampungan atau dalam bentuk apartemen, tergantung kekuatan finansial pasangan muda tersebut. Biasanya pembelian dilakukan secara kredit dan mungkin juga dilakukan pembelian tunai bila mendapat bantuan keuangan dari orangtua atau penghasilan mereka termasuk super besar. Pembelian rumah mungkin dilakukan mulai  usia perkawinan  lima tahun.

Untuk warga muda Indonesia saat ini baik ia tinggal di kota kecil maupun di kota besar pada umumnya memerlukan kendaraan pribadi untuk sarana transportasi, yang paling terjangkau adalah sepeda motor kecil kapasitas sekitar 110 cc. Bagi pasangan yang penghasilannya lebih memadai dan mempunyai posisi baik dalam pekerjaannya, mungkin sudah mulai merintis pembelian mobil kecil untuk keluarga sekaligus untuk sarana transportasi dari rumah ke tempat kerja pergi pulang. Kebutuhan kendaraan pribadi ini akan tereliminir bila Pemerintah Pusat maupun Daerah mampu menyediakan sarana transportasi umum yang mencukupi, aman, nyaman dan terjangkau harganya.

Bagaimana sasaran jangka panjang keluarga muda ini, setelah 20 - 25 tahun berkeluarga? Seandainya mereka menikah pada usia sekitar 25 - 30 tahun, setelah 20 - 25 tahun diharapkan telah menjadi keluarga mapan. Telah memiliki rumah sendiri, kendaraan sendiri dan kedua anaknya insyaAllah telah menapaki tingkat akhir perguruan tinggi atau telah lulus D3 atau S1 bahkan  telah mulai bekerja.

Visi 25 Tahun Sebuah Keluarga

Dengan berharap ridho Allah sebuah keluarga muda sangat dianjurkan untuk melihat jauh ke depan, bahwa 25 tahun setelah pernikahannya mereka ingin mencapai sasaran jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Yang harus sangat dicermati sebuah keluarga adalah pengelolaan uang yang dihasilkan keluarga, baik penghasilan suami, istri atau gabungan penghasilan keduanya. Pencapaian sasaran jangka pendek sampai jangka panjang hanya mungkin dilakukan dengan kekuatan keuangan yang mencukupi dan terencana.

Membeli rumah secara kredit, membeli kendaraan secara kredit, menyekolahkan anak-anak ke sekolah-sekolah bermutu baik tentu memerlukan dukungan keuangan. Bila pendidikan SD sampai SMA katakanlah gratis karena ditanggung Pemerintah, tetap saja selama anak-anak berusia  SD sampai SMA memerlukan biaya-biaya lain terkait dengan kesehatannya, gizinya, sandangnya, ekstra kurikulernya dan sebagainya.

Salah satu yang harus diperhatikan adalah ikut asuransi kesehatan dan pendidikan baik untuk anak-anak, untuk istri maupun suami. Bagi pekerja formal di perusahaan menengah ke atas, biasanya selama menjadi karyawan mendapat jaminan kesehatan, sehingga praktis tidak terlalu pusing dengan biaya rumah sakit baik saat istri melahirkan, ada keluarga yang dirawat dan rawat jalan. Demikian juga asuransi pendidikan akan membantu meringankan biaya pendidikan terutama saat anak-anak masuk perguruan tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun