Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Think on Your Feet: OSO vs Zulkifli Hasan

8 Oktober 2014   22:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Think on Your Feet satu jenis pelatihan cakap berbicara atau berpidato secara mendadak tanpa persiapan. Disebut think on your feet karena si pembicara dadakan diharapkan mampu berbicara di hadapan sejumlah orang, tanpa teks tapi sistematis dan yang mendengar mengerti. Waktu untuk menyusun materi pidato adalah saat ia berdiri dari tempat duduk dan berjalan ke podium, makanya disebut think on your feet.

Bagi sebagian orang berbicara di depan umum itu bisa membuat lutut gemetar, apalagi tanpa persiapan, bisa-bisa suara yang keluar dari mulut bergetar karena kita gemetar, bisa bisa bingung mau bicara apa. Bagian sebagian orang lainnya berbicara di depan umum itu biasa-biasa saja, mau tanpa teks maupun pakai teks, dijadwalkan dulu atau diminta bicara mendadak di depan umum.

Think on Your Feet melatih orang mampu berbicara atau berpidato dengan topik tertentu, secara sistematis walaupun tanpa persiapan sama sekali. Kunci sukses untuk mampu berbicara tanpa persiapan di muka hadirin tertentu dengan topik khusus adalah:


  • Menguasai kerangka berbicaraberpidato di depan umum yaitu: mulai bicara dengan kalimat pembuka seperti assalamualaikum, salam sejahtera dan sebagainya yang cocok dengan siapa yang hadir, membahas inti pidato yg sesuai dengan topik yg sedang dibahas dalam pertemuan tersebut, ditutup dengan kalimat penutup seperti wassalamualaikum dan sejenisnya.
  • Agar inti pidato dapat disampaikan dengan baik, biasakanlah jika menghadiri sebuah pertemuan kita ketahui apa tujuan pertemuan tersebut, siapa saja yang hadir, berapa orang, perkirakan apakah kita akan diminta memberi kata sambutan atau tidak. Biasakan ketika menghadiri sebuah pertemuan kita mengetahui tema pertemuan, tujuan pertemuan agar bila diminta menjadi pembicara dadakan dapat berbicara secara sistematis sesuai tema pertemuan.


Hari Selasa 7 Oktober 2014 pada saat pemilihan Ketua MPR dan Wakil-Wakil Ketua MPR akan dimulai, tiba-tiba ada anggota MPR mengusulkan agar para calon Ketua MPR, Oesman Sapta Odang (OSO) dan Zulkifli Hasan, menyampaikan visi-misi mereka sebagai calon Ketua MPR. Pimpinan sementara MPR menyetujui dan mempersilakan OSO maju terlebih dahulu , disusul oleh Zulkifli Hasan.

Saya kira kedua calon Ketua MPR tersebut tak menduga akan diminta mendadak berpidato menyampaikan visi-misi mereka sebagai calon Ketua MPR. Sebagai orang yang sudah makan asam garam berorganisasi, berpidato mendadak bukan hal sulit baik bagi OSO mapun Zulkifli Hasan. Kita simak apa yang disampaikan oleh mereka selama lima menit di podium:

OSO

OSO dengan suara mantap, agak serak-serak memulai pidatonya dengan mengucapkan assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera. Kemudian menyampaikan harapannya agar seluruh anggota DPD kompak memilih dirinya sebagai Ketua Umum MPR 2014 - 2019 dari Koalisi JKW-JK, sekaligus menyampaikan juga bahwa dirinya calon Wakil Ketua Umum MPR dari Koalisi Prabowo-Hatta. OSO menyatakan dirinya dan DPD menginginkan menjadi perekat dua koalisi fraksi partai yang bersaing, sehingga MPR menjadi satu lembaga yang kompak. Kalimat penutup standar, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Zulkifli Hasan

Zulkifli beruntung mendapat giliran kedua sehingga mempunyai waktu lebih lama untuk merancang secara kilat pidato visi-misinya. Struktur pidato sama, kalimat pembuka assaamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera. Zulkifli menyatakan dirinya tak pernah berencana mengejar jabatan Ketua MPR. Malam itu ia menjadi calon Ketua MPR karena garis tangan, tapi ia siap menjalankan tugas tersebut. Selanjutnya Zulkifli menyatakan bahwa sebagai Ketua MPR dirinya akan menjaga Pancasila, UUD 1945, keutuhan NKRI dan menjadi perekat diantara para nggota DPR dan DPD yang tergabung dalam MPR.Kalimat penutup standar, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Cukup Sistematis

Kedua calon Ketua MPR yang memang bukan anak kemarin sore dalam menghadapi publik, tampil sama-sama sistematis, cukup mudah dimengerti apa yang mereka sampaikan. Inti pidato visi-misi OSO dan Zulkifli sama-sama ingin menjadi perekat hubungan antar anggota MPR, namun Zulkifli sedikit lebih lengkap karena menyebut akan menjaga Pancasila UUD 1945 dan menjaga keutuhan NKRI,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun