Senang juga mengamati aktivitas anggota DPR asal Jawa Barat yang bernama Mayjen (Purn) Tubagus Hasanuddin, yang orang Majalengka. Tentu saja terutama kalau dia muncul di TV atau ada beritanya di media.
Mantan Jenderal yang satu ini termasuk aktif dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia. Paling tidak ada tiga topik masalah terkait pertahanan negara yang diangkatnya ke ranah publik :
- Bergesernya patok perbatasan Indonesia - Malaysia di Kalimantan Barat
- Mengkritisi rencana pembelian Main Battle Tank dari Belanda
- Rencana pembelian pesawat tanpa awak dari Israel.
Pergeseran patok perbatasan yang pernah ramai telah dibantah oleh pihak TNI, entah kemudian ada tindak lanjut tinjauan lapangan bersama antara Tb Hasanuddin sebagai anggota DPR bersama pihak Markas Besar TNI atau pergeseran batas negara ini dianggap selesai karena memang tak pernah ada pergeseran.
Mengkritisi rencana pembelian Main Battle Tank milik Angkatan Bersenjata Belanda, dikritiknya antara lain karena jenis tank type kelas berat ini menurut Tb Hasanuddin tidak cocok untuk medan Indonesia yang berbukit-bukit.  Tentu saja ada bantahan dari TNI Angakatan Darat, melalui KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo, dijelaskan bahwa negara-negara tetangga Indonesia juga telah memiliki jenis Main Battle Tank, padahal medannya juga sama dengan Indonesia berbukit-bukit, bukan gurun. Kecuali tentunya Singapura yang medannya relatif datar.
Baru-baru ini ada lagi kritiknya terhadap TNI soal rencana pembelian pesawat intai tanpa awak dari Israel.  Kembali dibantah oleh TNI Angkatan Udara, karena untuk pesawat intai mereka lebih mengutamakan produk dalam negeri daripada impor. Dalam harian Republika bahkan terlihat judul berita "TNI AU Tertawakan Hasanuddin Soal Pesawat Israel"
Kritik Tb Hasanuddin terhadap TNI sebenarnya dari sisi informasi sangat bermanfaat bagi masyarakat, tetapi kalau selalu mendapat bantahan dari TNI, lama-lama berita yang berasal dari Tb Hasanuddin bisa kehilangan daya tarik dan kepercayaan. Disamping itu mungkin untuk masalah pertahanan negara sebaiknya memberitakan ke masyarakat juga harus super selektif, mengingat berita-berita semacam ini akan dengan mudahnya ditangkap 'musuh-musuh' Indonesia. Mudah-mudahan pengalaman beliau Tb Hasanuddin sebagai bekas pejabat tinggi TNI akan refleks menyaring berita-berita yang layak untuk publik dan yang hanya pantas untuk kalangan terbatas
------------
Berita terbaru terkait opini di atas : http://nasional.kompas.com/read/2012/02/02/08361690/Pramono.yang.Memesona.Wakil.Rakyat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H