Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Lebai Malang Nan Bimbang

23 Oktober 2014   21:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:58 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lebai Malang Nan Bimbang

Kisah Lebai malang adalah cerita rakyat Sumatera Barat yang mengisahkan seorang Lebai (semacam pemuka agama di kampung) yang bimbang memutuskan suatu pilihan. Malang disini artinya tidak beruntung bukan Malang nama kota sejuk di Jawa Timur.

Tersebutlah kisah seorang Lebai yang tinggal di tepi sungai, pada suatu hari ia mendapat undangan kenduri dari dua orang kaya yang rumahnya berlawanan arah, pengundang pertama rumahnya terletak di arah menuju hulu sungai, sedangkan pengundang kedua rumahnya arah ke hilir sungai. Lebai bingung menetapkan pilihan ke kenduri siapa ia akan datang, karena acara kenduri diadakan pada waktu yang bersamaan.

Pada hari H jam J, pak Lebai mengayuh sampannya mengarah ke hulu sungai. Konon dari pengundang pertama yang sudah ia kenal baik itu, ia akan mendapat dua kepala kerbau, walaupun kabarnya masakan orang hulu sungai kurang enak. Di tengah perjalanan ia bimbang lalu berbalik arah mengayuh sampannya kembali ke arah hilir menuju pengundang kedua, yang akan memberinya sebuah kepala kerbau yang konon dimasak sangat enak.

Menjelang tiba di tempat kenduri di hilir sungai, pak Lebai bertemu dengan serombongan orang yang mengayuh sampan menuju ke kenduri di hulu. Pak Lebai mendapat kabar bahwa kerbau yang dipotong di hilir ternyata kerbau kurus.

Pak Lebai bimbang, ia pun teringat di hulu selain dua kepala kerbau ia juga akan mendapat bonus kue-kue yang lezat. Maka diputuskan segera berbalik arah, sampan dikayuh kembali menuju hulu sungai. Karena mengayuh sampan melawan arus, pak Lebai memerlukan waktu agak lama untuk tiba di tujuan. Betapa kecewanya pak Lebai begitu tiba di hulu sungai ternyata acara kenduri telah selesai!

Itulah sebabnya pak Lebai disebut Lebai malang!

Di Parlemen Tak Dapat, Di Pemerintahan Tak Dapat?

PPP adalah nama salah satu partai tua diantara belasan partai peserta Pemilu Legislatif 2014. Seharusnya usia partai yang tidak muda lagi dibanding partai-partai lain yang mayoritas lahir setelah 1997/1998 dibarengi dengan kematangan kepemimpinan para petinggi PPP.

Sayangnya pertengkaran internal partai membuat sikap partai tidak solid, semula berpihak ke Koalisi Merah Putih (KMP), namun tampaknya tidak bulat keberpihakan itu, sebagian berpihak ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Akibat sikap bimbang terbaca oleh KMP maka pada penetapan pimpinan DPR dan MPR yang diperebutkan oleh KMP dan KIH dengan sistem paket, PPP tidak diberi jatah posisi Wakil Ketua DPR maupun MPR.  Pada perebutan posisi pimpinan MPR, PPP lalu mengalihkan dukungan ke KIH dan mendapat posisi calon Wakil Ketua MPR. Sayang saat voting kemenangan masih berpihak ke KMP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun