Siang tadi dalam perjalanan dari Bogor ke Cibubur, saya mendengar berita dari Light FM, bahwa seorang pilot Lion Air, Sabtu dinihari tadi ditangkap polisi di Hotel Garden Palace Surabaya. Pada sore hari ini berita yang sama disiarkan pula oleh Metro TV, dengan tambahan informasi bahwa sang pilot nyabu bersama tiga orang rekannya sesama pilot. Sang pilot nyabu hanya tiga jam sebelum terbang dari Surabaya ke Makassar.
Luar biasa berita pilot nyabu untuk kedua kalinya, setelah beberapa waktu lalu diberitakan bahwa seorang pilot Lion Air ditangkap di Makassar saat nyabu.
Perilaku para pilot penyabu ini sungguh mengerikan, mereka benar-benar tak bertanggungjawab atas pekerjaannya mengemudikan pesawat terbang membawa sekian ratus penumpang. Bukankah kecelakaan di dekat Tugu Tani Jakarta Pusat tanggal 22 Januari 2012 akibat pengemudi mobil 'fly' ?
Otoritas penerbangan Indonesia dan maskapai-maskapai penerbangan komersial berjadwal Indonesia harus segera bertindak untuk menyelamatkan para penumpang pesawat terbang :
- Segera harus diterapkan SOP pemeriksaan bebas narkotika dua jam sebelum terbang bagi pilot-pilot yang dijadwalkan akan terbang.
- Penyelidikan lebih mendalam terhadap komunitas pilot Indonesia, benarkah hanya tiga - empat orang saja pilot yang gemar nyabu, jangan-jangan hanya puncak gunung es permasalahan yang terlihat.
- Jangan sungkan-sungkan untuk meng-grounded seumur hidup pilot yang tertangkap basah sedang nyabu atau tak laik terbang karena terindikasi habis nyabu beberapa saat sebelum terbang.
Keselamatan penerbangan Indonesia sungguh sangat terancam oleh perilaku pilot-pilot yang suka nyabu atau suka menikmati narkotika lainnya, disamping korps pilot Indonesia sudah tentu tercoreng namanya oleh ulah mereka.