Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apa yang Kau Cari Ratna dan Adhi?

25 Maret 2013   06:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:16 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dua pegiat kesenian bernama Ratna Sarumpaet dan Adhi Massardi menjadi tokoh pergerakan politik yang punya cita-cita sangat tinggi, menggulingkan Presiden SBY, yang dikatakan Ratna semalam di TVOne antara lain  telah menghianati Republik Indonesia dengan 70an Undang Undang yang dibuat SBY.  Prof Tjipta semalam menasihati Ratna, kalau ngomong Undang-Undang tak bisa menyalahkan Presiden SBY sepenuhnya, DPR juga ada andilnya bila bicara Undang-Undang.  Tuduhan Ratna bahwa KPU tahun 2009 curang menggelembungkan peroleh Partai Demokrat dari 7% menjadi 21%, dinasihati agar diajukan saja ke pengadilan jika punya bukti kuat.

Herannya kedua orang ini ngotot berpendapat bahwa tindakan yang mereka lakukan bersama MKRI (Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia) tidak melanggar konstitusi, mungkin kengototan mereka timbul setelah mendapat suntikan ilmu dari para ahli hukum seperti Adnan Buyung Nasution dan YLBHI, yang akan menjadi lokasi demo mereka hari ini 25 Maret 2013.   Paling sedikit ada tiga orang lawan diskusi mereka di TVOne (semalam, 24 Maret 2013) dan  MetroTV (14 Maret 2013) yang mengatakan bahwa menurunkan presiden itu tidak bisa dilakukan seeenaknya, ada tata caranya yang diatur undang-undang, terang-terangan tiga orang yang tak semuanya mewakili SBY, yaitu Jenderal (pur) Endriartono Sutarto, Adrian Julian Pasha dan Prof. Tjipta Lesmana, menyatakan rencana MKRI itu inkonstitusional.

Apakah orang-orang MKRI pikir mereka lebih pandai dan lebih patriot daripada Pemerintah dan atau rakyat Indonesia lainnya?  Apakah membuat Pemerintahan transisi mereka pikir akan memakmurkan bangsa Indonesia, tak akan membuat kekacauan ekonomi Indonesia?  Demo MKRI dan pendukungnya yang diklaim akan dilakukan serentak se Indonesia dan mimpi mereka akan didukung jutaan rakyat, mungkin merupakan mimpi Ratna dan Adhi, people power lah khayalan kedua pegiat kesenian yang bergaya jadi politisi ini.

Entah rakyat Indonesia mana yang MKRI wakili, entah siapa lagi selain Adnan Buyung, Rizal Ramli dan YLBHI yang menjadi backing Ratna Sarumpaet dan Adhi Massardi.   Yang jelas semalam Prof Tjipta Lesmana yang sering mengkritik Presiden SBY mentertawai Ratna Sarumpaet, yang dikatakannya inkonstitusional.  Mendingan Ratna Sarumpaet dan Adhi Massardi segera mencari partai politik yang mau menampung mereka, nyaleg untuk pemilu 2014 atau sekalian nyapres saja, siapa tahu ada orang yang memilih Ratna dan Adhi jadi Presiden atau minimal jadi anggota DPR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun