Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enam Tahun Enam Bulan di Kompasiana

5 November 2017   10:07 Diperbarui: 5 November 2017   23:20 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal Juni 2011 saya resmi terdaftar menjadi Kompasianer, setelah satu dua tahun sebelumnya hanya sebagai pembaca saja tanpa berkontribusi mengirim tulisan. Jika Kompasiana per 22 Oktober 2017 sudah berusia sembilan tahun, maka sebagai Kompasianer saya baru enam tahun enam bulan.

Dengan anggota saat ini lebih dari 250.000 Kompasianer, blog 'keroyokan' ini kemungkinan blog yang kontributor penulisnya terbanyak di Indonesia. Saya sudah menulis 1.100 artikel dengan beragam 'kualitas'. Jumlah artikel sekitar 166 per tahun atau rata-rata 13.8 artikel per bulan mungkin tidak terlalu produktif dibanding Kompasianer lain.

Sebagai penghobi menulis keberadaan Kompasiana seperti jalan keluar penyaluran hobi. Dalam hati kecil ada juga cita-cita atau niat semoga tulisan yang dimuat di Kompasiana bermanfaat, bahkan menjadi ladang amal jariah.

Tanggapan ex Teman Sekolah dan Kenalan Lainnya

Beberapa komentar mereka diantaranya:

  • "Bagus rajin menulis di Kompasiana, honornya gede yah". Euleuh-euleuh.
  • Beberapa tetangga menyapa saya, "Kemarin bapak ada di KompasTV". "Hallo Bloger Depok". Itu kejadian tahun 2015 saat masih ada acara KompasianaTV.
  • Ex teman sekantor kasih komen di FB, "Setelah pensiun jadi komentator TV ya". Wah!
  • Ada juga yang 'ngenyek'. "Menulis artikel di Kompasiana asal nyemplung saja pasti dimuat". Hehehe.

Penghargaan yang saya terima dari Kompasiana

Beberapa penghargaan yang saya terima dengan rasa syukur:

  • Perubahan tanda centang Hijau menjadi Biru, setelah lebih setahun aktif menulis di Kompasiana. Tulisan saya topiknya sangat beragam, belum dapat disebut spesialis topik tertentu. Generalis sajalah.
  • Kompasiana juga melabeli setiap artikel yang memenuhi syarat dengan predikat  highlight atau headlines.Bagi Kompasianer tentu predikat ini dipandang penghargaan.
  • Sebuah artikel saya berjudul 'Ayang-ayang Gung' pernah dibukukan sebagai salah satu kontributor pada buku berjudul 'Cinta Indonesia Setengah'. Buku ini diterbitkan oleh Kompasiana dan Penerbit Bentang, pada September 2013.
  • Salah satu pemenang blog competition kerjasama Kompasiana dengan JNE pada November  2014. Hadiahnya mengesankan, berwisata ke Goa Pindul dan rafting di kali Oyo Gunung Kidul, disambung perayaan HUT JNE di pelataran Candi Prambanan.
  • Pernah juga dinyatakan salah satu pemenang lomba menulis tentang e-money, kerjasama Kompasiana dengan sebuah Bank BUMN.
  • Satu jenis penghargaan yang sangat berkesan adalah diundang di acara KompasianaTV di KompasTV. Alhamdulillah empat kali saya diundang sepanjang tahun 2015. Sayang acara ini sudah tidak ditayangkan lagi.

Tambah Ilmu Pengetahuan

Patut dihargai upaya Kompasiana menyelenggarakan diskusi dan kunjungan ke industri tertentu. Kompasianer cukup hadir saja, semua fasilitas disediakan.

Tak semua acara yang menarik ini saya hadiri, karena kendala kesehatan seringkali 'ngga kuat' menembus kemacetan kota Jakarta dan sekitarnya.

Beberapa acara yang saya hadiri diantaranya:

  • Seminar Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam Migas di Indonesia", yang diselenggarakan Kompasiana di Hotel Santika Premiere -Slipi, Jakarta Barat-  pada 13 April 2015. Khusus membahas peluang swakelola Blok Mahakam. Nara sumbernya antara lain Gubernur Kaltim, Ketua DPD RI, Direktur Hulu Pertamina. Apa kabar blok Mahakam, siap swakelola per 1 Januari 2018?
  • Nangkring bersama BPJS Kesehatan di Gedung Kompas Gramedia, 30 Juli 2015.
  • Pernah juga hadir ikut kursus teknik menulis Novel di Gedung Kompas Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun