Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kartu Kuning, Merah dan Hitam dalam Bulutangkis

28 Agustus 2017   07:45 Diperbarui: 29 Agustus 2017   12:47 10132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kartu Kuning untuk PV Sindhu

Kartu Kuning juga ada dalam olahraga Bulutangkis. Semalam 27 Agustus 2017, pada final tunggal putri Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF di Glasgow, Skotlandia, PV Sindhu pemain putri dari India diganjar kartu kuning.

Kenapa? Bagi yang menonton final tunggal putri, kita melihat permainan yang makan waktu hampir dua jam tersebut benar-benar menguras stamina PV Sindhu maupun Nozomi Okuhara, yang akhirnya menjadi orang Jepang pertama peraih juara dunia tunggal putri. Berkali-kali Sindhu diberi peringatan lisan oleh wasit karena dianggap mengulur waktu untuk memulihkan kelelahannya. Akhirnya kartu kuning melayang.

Dalam bulutangkis kartu kuning baru peringatan keras. Jika masih juga bandel wasit boleh memberi kartu merah, lawan langsung mendapat angka. Jika pelanggaran sangat berat pemain bisa mendapat kartu hitam, artinya pemain didiskualifikasi, dinyatakan kalah.

Beberapa Kejadian Sebelumnya

Pada final Uber Cup 2008 Firdasari (Indonesia) vs Lu Lan (Cina), pemain Cina Lu Lan mendapat kartu kuning karena dinilai wasit mengulur waktu.

Kartu merah pernah dikeluarkan wasit pada semifinal Kejuaraan Dunia 2013 saat Zhang Nan/Zhao Yun Lei berhadapan dengan Tontowi/Liliyana. Zhang Nan ngotot minta ganti baju, ketika Liliyana hendak melakukan servis. Kartu merah dilayangkan, yang menghasilkan poin tambahan untuk pasangan Indonesia.

Insiden kartu hitam  pernah terjadi pada pertandingan Greysia Polii/Meiliana Jauhari (Indonesia) melawan Ha Jung Eun/Kim Min Jung (Korea Selatan) ketika memperebutkan posisi juara grup C Olimpiade London 2012. 

Kedua pasangan terlihat tidak ingin menang, mungkin bermaksud agar terhindar dari pasangan nomor satu dunia asal Cina, Wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final. Beberapa kali ditegur, masih terlihat bertanding ayal-ayalan, akhirnya kartu hitam melayang, dua pasangan Indonesia dan Korea Selatan dinyatakan gugur, diskualifikasi karena tidak sportif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun