Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gempa di Kumamoto-pun Jadi Ajang Kampanye Pilgub Jakarta

20 April 2016   22:04 Diperbarui: 20 April 2016   22:25 3398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui Grup WA pertemanan masa kursus Manajemen intensif hampir setahun pada 1980, petang ini ada dua informasi saling bertentangan masuk ke Grup, tentang nasib pelajar Indonesia pasca gempa di Kumamoto, Pulau Kyusu Jepang.

Info pertama mengabarkan bahwa 320 pelajar Indonesia di Kumamoto sampai hari ketiga baru ditolong pihak Kedubes RI, bahkan Kedubes RI tak tahu ada 320 orang pelajar Indonesia di Kumamoto. Ujung-ujungnya Duta Besar RI di Jepang, Yusron Ihza Mahendra, habis dihujat si penulis posting, disebut Yusron tak tahu ada 320 pelajar Indonesia di Kumamoto, apa Yusron hanya mikirin bagaimana memfitnah Ahok? Kita ketahui Yusron pernah berkomentar miring terhadap Ahok, yang menyulut kemarahan Ahok dan para pendukungnya.

Berikut kutipan posting pihak yang komplain ke Kedubes RI di Tokyo, khususnya Dubes RI Yusron Ihza Mahendra:

"Pada saat gempa di Kumamoto-Kyushu terjadi belum lama inii, ke 320 pelajar tsb bingung mau minta bantuan siapa. Satu hari setelah gempa, kedubes kedubes negara lain banyak yang datang mencari warga negara nya di kumamoto. 

Dari Kedubes RI, jangankan datang, di hubungi pun telp nya tdk ada yg angkat.
Keluarga pelajar di luar jepang, tentu takut dan khawatir bagaimana kondisi anak mereka disana.
Mereka juga telp ke pihak manapun cari tahu anak anak mereka disana.
Pihak universitas juga coba bantu telp ke Kedubes RI tapi telp tdk pernah angkat.

Akhir nya anak anak pelajar Indonesia, di tampung oleh Kedubes Thailand. Mereka menawarkan agar mereka tinggal bersama dg pelajar Thailand lainnya

Kedubes RI untuk Jepang baru datang pada hari ke 3, mereka bawa spanduk dan dokumentasi.

Mau tahu bagaimana mereka mau datang?
Itu pun karena pihak para orang tua pelajar coba meminta bantuan kemana mana minta agar anak anak mereka di tampung, akhirnya salah satu kerabat pelajar kebetulan sdg meeting dg Pak Jokowi, persis disamping Jokowi ketika terima pesan.
Akhirnya Pak Jokowi menyuruh untuk koordinasi.
Demikian lah ceritanya.

Tapi setelah kedatangan mereka di hari ke tiga, tdk ada lagi bantuan atau pun cari informasi atau mencoba menghubungi para pelajar tsb bagaimana update mereka. Pihak kedubes hilang begitu saja tanpa ada rasa tanggung jawab.

Ketika ditanyakan pada si Yusron Ihza Mahendra-Dubes RI Jepang, dia bilang tdk tahu ada ratusan pelajar indonesia disana. aduhhhh si Yusron ngapain aja jadi Dubes? sibuk mikir bgm fitnah Ahok.
Memalukan...!!".

Bantahan Atase Pendidikan KBRI Tokyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun