[caption caption="Truk sampah Pemda DKI Jakarta melaju di Jalan Raya Cibubur - Cileungsi, 8 November 2015 pagi hari (Dok. HendiS)."][/caption]
Truk sampah DKI sekarang sudah 'boleh' mengangkut sampah lagi ke Bantar Gebang, Kota Bekasi, setelah sebelumnya truk-truk sampah Pemda DKI dihentikan warga Cileungsi Kabupaten Bogor, dengan alasan menebar polusi bau!
Sengketa antara Pemda DKI dengan DPRD Kota Bekasi, dengan pengelola TPA Bantar Gebang dan warga Cileungsi Kabupaten Bogor, entah penyebabnya saling terkait atau kebetulan saja muncul pada saat bersamaan.
Warga Cileungsi kok kebetulan sekali turun ke jalan menyetop truk-truk sampah Pemda DKI, dilarang melintas kawasan Cileungsi, yang harus dilalui truk-truk sampah jika melalui rute Jakarta - Cibubur (jalan Transyogi) - Cileungsi - Bantar Gebang Bekasi.Â
Lepas dari "kekompakan" antara warga Cileungsi dengan DPRD Kota Bekasi dan Pengelola TPA Bantar Gebang, pihak Dinas Kebersihan Pemda DKI harus introspeksi diri. Jagalah kebersihan jalan sepanjang rute Jakarta - Cibubur- Cileungsi - Bantar Gebang, sampah harus dikemas rapat dalam bak truk, jangan dibiarkan berceceran di jalan, termasuk cairan sampah yang bau bagaimana caranya agar tidak tumpah sedikitpun ke jalan. Baunya itu lho!
Sengketa sampah DKI kali ini termasuk luar biasa, Presiden Republik Indonesia sampai menginstruksikan agar angkutan sampah Jakarta menuju Bantar Gebang tidak dihambat. Kapolda Jakarta turun tangan mengamankan rute angkutan sampah, tentu untuk wilayah Cileungsi bekerjasama dengan Polda Jawa Barat/ Polres Kabupaten Bogor.
Satu lagi saran untuk Gubernur Jakarta, apa tak bisa bersikap tidak memancing kejengkelan orang lain. Ketika anda bersengketa dengan DPRD Kota Bekasi dan Pengelola TPA Bantar Gebang, bisa jadi anda benar, walaupun volume sampah yang dikirim ke Bantar Gebang dua kali lipat volume yang seharusnya. Selain perilaku meledak-ledak pak Gubernur, manajemen pengelolaan sampah di DKI juga harus diperbaiki boss. Cobalah belajar ke Jepang, Australia yang pengelolaan sampahnya sudah yahud. Atau cari cara bioteknologi menghancurkan sampah oleh Lalat Tentara Hitam, ada ahlinya tuh, orang Sumedang.
Sekali lagi jaga jangan sampai sampah dan cairan sampah tercecer di jalan. Warga sepanjang jalan Transyogi Cibubur sampai Cileungsi bertahun-tahun menerima bau sampah akibat sampah dalam bak truk tidak ditutup rapat dan masih bocor ke jalan. Kalau tak percaya silakan tanya petugas gerbang tol Cibubur dan para pedagang kaki Lima sepanjang Cibubur - Cileungsi.
Jangan suka main ancam, orang Bekasi, Bogor, Tangerang bisa "saya" larang kerja di Jakarta, jangan pernah lagi berujar mobil-mobil plat nomor F bisa "saya" larang masuk Jakarta. Bikin keruh suasana saja, selain mirip perilaku anak-anak SD ketika ribut dengan temannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H