Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Wirausaha Mahasiswa Karena Niat dan Kebetulan

25 Maret 2013   07:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:16 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mahasiswa Wirausahawan

Membuka usaha sendiri bagi mahasiswa yang baru lulus kuliah sudah sering kita dengar dan pada kenyataannya tak mudah dilakukan, walaupun beberapa diantara para mahasiswa menuai sukses dari bisnisnya. Pada acara Kick Andy banyak contoh wirausahawan/wati muda yang berhasil.  Semalam ada dua anak muda yang berhasil dalam bisnis kopi luwak dan biimbingan belajar plus usaha lain.   Pada acara Kick Andy sebelumnya ada seorang alumni Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB sangat berhasil dengan bisnis properti yang dijalankannya sejak masih mahasiswa.  Berapa omzet usaha mereka?  Berkisar dari ratusan juta sampai milyaran.  Bagaimana mereka dalam usia muda 25 tahun bahkan ada yang baru 20 tahun begitu sukses dengan bisnisnya? Dari cerita para anak muda itu ternyata mereka sudah mulai 'berlatih' berdagang sejak kecil, sejak usia SD.  Ada yang berdagang makanan, ada yang memanfaatkan payung neneknya untuk mengojeg payung.

Saya ingin bandingkan dengan dua anak muda lain yang berbisnis untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya kuliahnya.  Pertama seorang anak muda asal Lampung sebut saja namanya Billy, sejak masih kuliah tingkat II di sebuah sekolah tinggi perhotelan di Jakarta, ia telah bergabung dengan sebuah usaha MLM, yang ditekuninya sampai saat ini, tiga tahun setelah lulus kuliah.  Dari aktivitas MLM ia menjalin relasi dengan banyak orang, yang dimanfaatkannya untuk memasarkan barang lain.  Menurut pengakuannya penghasilannya sebulan saat ini mencapai Rp15 juta, banyak ya.  Si Billy pun ternyata baru saja menutup usaha ayam goreng yang dimodalinya tapi dijalankan oleh orang lain, ia merugi investasi sekitar Rp 80 juta.  Menyesalkah ia?  Tidak kata Billy, anggap saja itu uang sekolah!  Billy berpendapat usaha itu jika ingin berhasil haruslah usaha tentang sesuatu yang kita kuasai dengan baik, atau sesuatu yang kita sukai.

Kasus kedua, seorang mahasiswi sebut saja namanya Ati, secara tak sengaja melihat mahasiswa/mahasiswi lain di sebuah kios penjual alat-alat tulis di Depok.  Ia tertarik untuk turut berbisnis dan ia menginvestasikann uangnya sekitar Rp 750 ribu untuk membeli produk yang ia incar.  Lalu ia mempromosikan produk yang dijualnya melalui internet, melalui jejaring facebook, melalui BB Messenger.  Ternyata promosinya berhasil menggaet banyak pelanggan dari seluruh Indonesia, modal ia lipat empatkan dan sampai hari ini bisnisnya sudah berjalan hampir dua tahun.  Usaha dagang ini perputarannya bagus dan marjinnya cukup tinggi, karena produk yang dia jual relatif jarang di kota-kota lain di Indonesia.

Kapan Mereka Mulai Berbisnis?

Dari tiga contoh kisah sukses yang saya tonton dari acara Kick Andy dan dua contoh keberhasilan dua mahasiswa yang saya kenal, ada kesamaan saat mereka mulai berbisnis, yaitu sejak mahasiswa.  Kesamaan lainnya adalah dorongan kebutuhan mencukupi biaya kuliah atau niat untuk membantu orang tua.

Mereka berbisnis tanpa teori muluk-muluk, melihat ada produk yang kira-kira diminati oleh teman-teman sebayanya atau produk yang memang dibutuhkan orang dewasa.  Mereka pasarkan antara lain menggunakan jejaring sosial melalui internet atau ada juga yang memasarkannya langsung ke target market.

Pada awalnya para wirausahawan muda ini tak pernah membayangkan akan menghasilkan uang jutaan rupiah atau bila diambil contoh para usahawan muda yang ditampilkan di Kick Andy, mereka berpenghasilan ratusan juta rupiah sebulan.

Bagaimana caranya agar keinginan berwirausaha lebih menyebar di kalangan mahasiswa? Pihak Universitas dapat mengundang pengusaha berstatus mahasiswa atau ex mahasiswa yang berhasil, atau mengundang acara semacam Kick Andy untuk diselenggarakan di universitas.   Dari sisi teori, bagi mahasiswa tahun pertama alangkah baiknya bila diwajibkan mengikuti mata kuliah Kewirausahaan, banyak universitas yang sudah mewajibkan mata kuliah ini, misalnya UNY, IPB, Unibraw dan mudah-mudahan banyak lagi PTN/PTS yang mewajibkan kuliah Kewirausahaan bagi mahasiswa tahun pertama.  Seandainya ada 15% mahasiswa yang sukses berwirausaha, mudah-mudahan 10 - 20 tahun ke depan akan makin banyak wirausahawan muda yang membuka lapangan kerja bagi dirinya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun