Memahami prinsip dasar menyelamatkan diri dari situasi darurat seperti kebakaran di sebuah hotel mungkin kurang diminati oleh sebagian besar pengunjung hotel. Padahal memahami situasi gedung akan sangat bermanfaat bila terjadi kebakaran atau gempa bumi, penghuni hotel harus tahu kemana jalan ke arah tangga darurat, karena lift tidak boleh digunakan dalam situasi darurat mengingat akan membahayakan penggunanya. Semalam saya menginap di sebuah hotel bintang satu atau dua di Jalan Cihampelas Bandung. Seperti biasa saya memeriksa peta rute evakuasi keadaan darurat di pintu kamar hotel. Saya perhatikan seksama peta yang menempel di balik pintu kamar hotel, ternyata tak ada tanda atau gambar panah yang menunjukkan kemana arah tangga darurat, walaupun pada denah terlihat gambar lokasi berarsir yang menggambarkan tangga darurat, lihat gambar di bawah ini. [caption id="attachment_208187" align="aligncenter" width="384" caption="Tak ada tanda panah menuju tangga darurat (Dok. HendiS)"][/caption] Sebagai tindakan berjaga-jaga saya keluar kamar hotel lalu memeriksa lorong hotel mencari tanda arah ke tangga darurat. Saya melihat tulisan EXIT di arah sebelah kanan kamar, itulah petunjuk arah ke tangga darurat yang saya cari bila terjadi keadaan darurat yang tak diinginkan. Sekalian saya cek apakah tangga darurat ada di kiri atau kanan tandaEXITuntuk lebih mengetahui lebih pasti tangga darurat tersebut. Berdasarkan observasi beberapa menit, saya simpulkan pihak hotel cukup baik menyiapkan informasi dan sarana penyelamatan diri penghuni hotel bila terjadi keadaan darurat. Berikut beberapa gambar yang menunjang kesimpulan saya tersebut. [caption id="attachment_208190" align="aligncenter" width="300" caption="Informasi K3 harus ditulis dalam bahasa lokal (Dok. HendiS)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H