Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Hongaria, Tim Ajaib Piala Dunia 1954

19 Februari 2012   17:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:27 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_172155" align="aligncenter" width="595" caption="The Wonder Team, Hungary (sumber: http://www.ahlanlive.com/the-magical-magyars-2628.html)"][/caption] The Wonder Team Kesebelasan Belanda yang melegenda dengan total football pada Piala Dunia 1974 dan 1978, banyak yang menilai sebagai team sepakbola terbaik tahun 1974, sekalipun hanya runner up, dikalahkan Jerman Barat pada final Piala Dunia 1974.

Dua dekade sebelumnya pada Piala Dunia tahun 1954 di Swiss, Hongaria sebuah negara Eropa Timur mencengangkan dunia sepakbola dengan permainannya yang menakjubkan.  Pada babak penyisihan Hongaria mengalahkan Jerman Barat 8 - 3, Korea Selatan 9 - 0 dan pada babak knock out mengalahkan Brazil 4 - 2 dan Uruguay 4 - 2.

Sayang pada final Piala Dunia 1954, ketika Hongaria bertemu kembali dengan Jerman Barat, hasil pertandingan mencengangkan para penonton dan penggemar sepakbola sedunia.  Jerman Barat mengalahkan Hongaria dengan skor 3 - 2 (2 - 2),  dalam pertandingan yang dijuluki The Miracle of Berne. Video pertandingan final Piala Dunia 1954 antara lain dapat dilihat di sini.

Saat itu diduga seluruh penggemar sepakbola sedunia, mungkin kecuali orang-orang Jerman dan bangsa-bangsa serumpunnya seperti Austria dan sebagian Swiss, tak ada yang yakin Jerman Barat akan menjadi juara dunia.

Setelah kekalahan di final Piala Dunia 1954, Hongaria belum pernah muncul lagi sebagai elit kekuatan sepakbola dunia.  Memang masih tercatat sebagai Juara ke 3 Kejuaran Eropa 1964 dan peserta piala dunia yang gugur di babak pertama pada Piala Dunia 1978 di Argentina, 1982 di Spanyol dan 1986 di Meksiko.

The Magical Magyars dan Puskas

The Magical Magyars, demikian julukannya, sebelum Piala Dunia 1954 telah memenangkan 31 pertandingan, termasuk memenangkan medali emas Olympiade 1952. Pada event lain mengalahkan Inggris di Wembley dengan skor 6 - 3 dan di Budapest 7 - 1.  Sampai seorang tokoh sepakbola Inggris ketika itu mengibaratkan Hongaria sebagai kuda balap melawan Inggris si kuda gerobak.

Hongaria merevolusi sepakbola tahun 1950-an, disebut-sebut peletak dasar total football dan mendominasi persepakbolaan internasional juga dijuluki the golden team.

Permainan ajaib kesebelasan Hongaria, dipuji menerapkan teknik dan taktik hebat,  tak lepas dari peran beberapa bintangnya, seorang striker jempolan berkaki kiri luar biasa bernama Ferenc Puskas, Sander Kocsis yang terkenal dengan sundulannya -golden head-.  Pemain Hongaria selengkapnya - 22 pemain - adalah : Gyula Grosics, Jeno Buzansky, Gyula Lorant, Mihaly Lantos, Jozsef Bozsic, Jozsef Zakarias, Joszef Toth, Sandor Kocsis, Nandor Hidegkuti, Ferenc Puskas, Zoltan Czibor, Bela Karpati, Pal Varhidy, Omre Kovacs, Ferenc Szoika, Laszlo Budai, Ferenc Machos, Lajos Csordas, Peter Palotas, Mihaly Toth, Sandor Geller, Geza Gulyas.

Puskas dalam karir profesionalnya setelah Piala Dunia 1954, bermain untuk Real Madrid, melesakkan 157 gol dari 182 penampilannya. Dari cerita seorang paman, Puskas kabarnya mampu membuat gol tanpa melihat gawang atau orang Jawa Barat bilang tendangan balik Bandung.

Sebagai penghargaan terhadap Puskas kapten the wonder team Hongaria, FIFA menetapkan Puskas Award sebagai penghargaan bagi pemain sepakbola laki-laki maupun perempuan yang menciptakan gol terbaik sepanjang tahun.

Pemenang Puskas Award 2010 adalah Hamit Altintop yang membuat gol untuk Turki dengan tendangan volley yang indah ke gawang Kazakhstan dalam kualifikasi Kejuaraan Eropa 2012, yang dimenangkan Turki 3 - 0. Tahun 2011 Puskas Award diraih oleh Neymar dari Brazil, yang menciptakan gol sensasional dengan solo strike saat Santos berhadapan dengan Flamengo, yang dimenangkan Flamengo 5 - 4.

Daftar bacaan:

  1. http://goal.blogs.nytimes.com/2009/04/03/magyars-magical-again/
  2. http://www.fifa.com/ballondor/puskasaward/index.html
  3. http://bleacherreport.com/articles/865997-25-players-who-revolutionized-soccer
  4. http://www.ahlanlive.com/the-magical-magyars-2628.html
  5. http://www.guardian.co.uk/football/2009/may/17/seven-deadly-sins-football-hungary-england
  6. http://sports.yahoo.com/soccer/blog/dirty-tackle/post/Hamit-Altintop-s-Puskas-Award-winning-goal-of-th?urn=sow-305653
  7. http://www.storiedicalcio.altervista.org/1954-10_rose.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun