Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif terkenal dengan sanjungannya kepada Wapres Jusuf Kalla ketika JK masih menjadi Wakil Presiden di bawah Presiden Susilo Bambang Yodhoyono, menurut Buya Syafii saat itu sekitar 2008-2009, JK adalah The Real President. Sanjungan untuk JK sekaligus tamparan untuk SBY tersebut menurut hemat saya kurang pantas dilontarkan ke publik ketika SBY dan JK seharusnya bekerjasama sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden.
Kemungkinan besar pendapat Buya Syafii Maarif yang dipublikasikan tersebut akhirnya membuat retak hubungan pribadi SBY dan JK, secara nasional sebenarnya rugi Indonesia, namun karena menjelang Pilpres 2009 dimana JK tampil sebagai calon presiden, ungkapan Buya Syafii barangkali dimaksudkan untuk mendongkrak popularitas JK.
Sejarah seperti berulang walaupun tak persis sama. Kali ini sebagai Ketua Tim Sembilan yang diangkat atau lebih tepat disebut diundang Presiden Jokowi untuk dimintai pendapatnya tentang kemelut KPK vs POLRI, lagi-lagi Buya Syafii melontarkan pendapat yang bisa bikin merah kuping orang yang dituju. Buya Syafii menyatakan bahwa pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan bukan inisiatif Presiden. Jadi inisiatif siapa Buya. tanya wartawan. Itu sudah rahasia umum, kalian sudah tahu, saya tak mau menyebutnya, harus menjaga hubungan baik dengan orang itu. Lho?
Barangkali benar apa yang dituding Buya Syafii, tercermin dari salah satu rekomendasi Tim Sembilan yang tidak merekomendasikan Komjen Pol. Budi Gunawan dilantik menjadi Kapolri. Tentu rekomendasi itu lengkap dengan dampak yang mungkin terjadi serta cara mengatasinya. Mudah-mudahan persoalan yang bagi rakyat biasa kelihatan sederhana ini segera diputuskan dengan tegas oleh Presiden Jokowi, mumpung ada bemper bagus, ya itu Tim Sembilan.
Beruntung kali ini Buya Syafii Maarif tidak menggunakan istilah yang pernah dipopulerkannya sekitar 5 - 6 tahun lalu, the Real President. 'Sakitnya di sini' (sambil menunjuk dada kiri) Buya untuk Presiden yang dipilih rakyat, bila ada orang yang menyebut the Real President untuk orang lain yang faktanya tak dipilih rakyat. Namun bagi orang yang disebut rahasia umum, pernyataan Buya Syafii ini tidak dijamin tak menggores hati lho pak.
Catatan 'sejarah' lainnya : Ketika Rekomendasi Calon Pimpinan KPK Diabaikan DPR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H