Mohon tunggu...
Hendi Prakoso
Hendi Prakoso Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang Pedagang

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Merawat Pusar Bayi

25 Februari 2015   04:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:33 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngomong-ngomong masalah merawat bayi memang terkadang ada sesuatu yang membuat panik. Salah satunya adalah tali pusar. Sekedar berbagi pengalaman nih. Anak saya yang pertama udelnya agak sedikit bodong. Ini terlihat sejak hampir puput. Ternyata begitu puput si puser agak sedikit menonjol kedepan alias sedikit bodong. Kata orang-orang agar tidak bodong mereka menyarankan agar ditutup pakai uang koin lalu dipakaikan gurita. Ternyata apa yang terjadi? Bukannya udel normal tapi malah berdarah. Mulai saat itu kami tidak pernah menekan si udel dengan koin lagi. Kami biarkan begitu saja. Untuk urusan begini istri saya suka panik dan menyerahkan pekerjaan merawat udel pada saya.. nggak pa pa lah.. Khan dia udah cape melahirkan giliran saya membantu untuk urusan ini..Sampai sekarang sudah berumur 9 tahun udelnya masih agak bodong. Tapi nggak masalah tuh.. yang penting anaknya percaya diri dan pinter.. Siapa dulu dong bapaknya? Ibunya juga ding...he..he.. Kalau anak saya yang kedua sepertinya tidak ada masalah dengan puser. Dari lahir sampai puput tidak ada kejadia  yang membuat kami panik. Talu pusar mengering dengan sendirinya dan putus sendiri dengan aman dan lancar. Jadi tidak banyak cerita dari anak saya yang kedua ini. Nah, anak yang ketiga ini yang lumayan membuat panik juga. Berbeda dengan kakak-kakaknya. Anak saya ini setelah 6 hari tali pusar belum putus dan mengeluarkan bau busuk yang sangat tajam. Seperti daging busuk. Karena belum pernah mengalami hal semacam ini kami berdua panik. Ada apa ini? Sempat mau nekad saya gunting supaya hilang baunya tapi istri saya melarangnya. Takut infeksi. Kami tunggu sampai besuk kalau belum puput juga maka anak ini akan kami bawa ke dokter. Sambil cari tahu tentang hal ini lewat google kami menemukan pencerahan. Memang pusar bayi bisa infeksi kalau sering terkena air kencing dan tidak segera dibersihkan. Ciri-ciri infeksi memang salah satunya adalah berbau. Kedua bengkak, ketiga keluar nanah. Puser anak saya hanya berbau saja. Jadi belum dalam kategori infeksi. Tidak usah buru-buru ke dokter. Cukup dirawat dan dijaga kebersihannya. Dalam hal ini kami bekerja ekstra. Bayi tidak kami beri popok dan kami siaga 24 jam kalau ngompol segera dibasuh dan dibersihkan. Capek memang.. tapi nggak papa demi anak kami rela berkorban.. lebay..ha..ha.. Setelah anak mau dimandikan pada pagi hari ternyata itu puser sudah puput. Kami lega karena setelah itu tidak bau lagi.. Plong rasanya. Sekarang anak kami sudah berumur 3 minggu dan semakin lucu.. Berat kalau mau ninggalin dia karena lucu sekali..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun