Mohon tunggu...
Mochamad Rizky Hendiperdana
Mochamad Rizky Hendiperdana Mohon Tunggu... Dokter - Residen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Universitas Indonesia

twitter dan IG : @Hendiperdana Email : mhendiperdana@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berkenalan dengan Pembunuh Nomor Satu Dunia

9 Januari 2011   23:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi kesehatan Dunia (WHO) melaporan bahwa penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit pembunuh nomor satu di dunia mengalahkan kebrutalan penyakit kanker. Penyakit ini lebih sering terjadi pada jenis kelamin pria dan semakin meningkat seiring peningkatan usia. PJK ini disebabkan terjadinya sumbatan pada pembuluh darah yang memberikan darah kepada jantung, sehingga terjadi kekurangan nutrisi pada otot jantung yang mengakibatkan kematian sel-sel otot jantung. PJK dapat menyebabkan kematian secara singkat karena disebabkan kelemahan jantung yang terjadi akibat kematian sel tersebut.

Gejala PJK :

·Nyeri dada hebat sebelah kiri seperti nyeri tumpul dan dalam yang kadang merambat ke lengan kiri dan rahang bawah (biasanya timbul saat aktivitas berat).

·Berkeringat

·Peningkatan detak jantung di atas 100 kali per menit

Penanganan segera yang dapat dilakukan apabila terjadi serangan ini adalah menghentikan aktivitas fisik (istirahat) serta menelan pil nitrat (yang berfungsi melebarkan pembuluh darah yang tersumbat). Jika hal ini tidak meredakan rasa nyerinya segera hubungi dokter atau emergency untuk dibawa ke rumah sakik untuk tindakan yang lebih lengkap.

Faktor resiko untuk PJK dibagi menjadi 2. Sayagnya salah satu merupakan faktor resiko yang tidak dapat diubah dan memang merupakan bawaan hidup kita seperti jenis kelamin pria, usia tua, genetic, dan ras negroid. Jenis faktor resiko yang satu lagi merupakan faktor resiko yang dapat kita ubah baik dengan gaya hidup ataupun obat. Faktor-faktor resiko yang dapat kita ubah adalah tingginya kadar lemak darah, kurangnya olahraga, diet rendah serat, hipertensi, diabetes mellitus dan obesitas. Hal-hal di atas merupakan faktor-faktor resiko yang dapat diubah dengan gaya hidup kita sendiri sebelum terlambat kita dapat merubah gaya hidup yang

1294614967338778364
1294614967338778364

sehat seperti diet tinggi sayuran, olahraga teratur, berat badan ideal dan kurangi makanan berlemak. Insya Allah jika faktor resiko ini diubah kita akan selalu terjaga dari serangan pembunuh nomor satu di dunia tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun