Beberapa pengusaha tambak masih menggunakan sistem tradisional dalam membangun kolam tambaknya, yaitu dengan memanfaatkan tanah sebagai dinding dan alas tambak. Banyak Alasan mengapa masih menggunakan cara-cara tradisional salah satunya untuk menghemat biaya pembuatan. Namun, penggunaan tanah sebagai dinding dan alas tambak tersebut tidaklah efisien. Mengapa? karena tanah memiliki porositas dan permeabilitas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah merembeskan air yang ada dalam tambak tersebut dan pada akhirnya tambak akan kekurangan air. air merupakan sumber utama yang harus dijaga terutama di musim kemarau. untuk membuat sebuah kolam yang baik bahan apa saja yang digunakan untul alas kolam tambak, sebagai berikut:
Terpal
Harga yang murah dan terjangkau serta tidak sulit ditemukan di pasaran, terpal menjadi salah satu bahan yang bisa digunakan untuk dijadikan sebagai alas tambak. Penggunaan dan pemasangan yang praktis juga menjadi pilihan untuk pembuatan tambak menggunakan terpal.
Ukuran dan warna terpal bervariatif, namun terpal yang biasanya digunakan untuk pembuatan tambak adalah terpal biru dan cokelat. terpal terbagi menjadi dua, yaitu terpal plastik dan terpal karet. Daya tahan terpal karet bisa bertahan sampai dengan usia 5 tahun, sedangkan untuk terpal plastik hanya bisa bertahan hingga usia 3 tahun.
Geomembrane
Dikutip dari artikel berjudul Geomembrane, adalah salah satu bahan dasar yang bisa digunakan untuk pembuatan kolam tambak, Geomembrane sendiri memiliki struktur yang fleksibel sehingga dapat disesuaikan dengan bentuk tambak atau kolam.
Kelebihan menggunakan geomembrane untuk tambal atau kolam adalah:
- lebih tahan lama, sehingga lebih awet untuk dasaran tambak atau kolam.
- Air tidak mudah keruh, sirkulasi oksigen dapat berjalan dengan baik
- Panen yang lebih cepat, dengan cara menarik geomembrane ke permukaan tambak, sehingga hasil tambak semakin mudah dan cepat dikumpulkan.
Janis Geomembrane terbaik saat ini adalah Geomembrane HDPE, terbuat dari lapisan polietilen kualitas terbaik, tahan terhadap panas tinggi, korosi, hingga paparan cairan asam yang membuat geomembrane HDPE mampu bertahan hingga kurang lebih 10 tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H