Aku berlari di kegelapan
Tanpa arah serta tujuan
Hanya satu yang kuharap
Untuk menggapai cahaya terang
Tapi tidak juga kudapatkan
Dimana ketenangan jiwa yang dulu
Yang menarik senyum di bibirku
Yang ada sekarang hanya kelam
Api cinta di jiwa telah padam
Tanpa kudapat sebuah jawaban
Kudengar hatiku menjerit
Memprotes segalanya tentangku
Yang menyimpan gundah besar
Di dalam segumpal daging yang lemah
Aku kehilangan Sang Pelapang Hati
Aku tersesat terlalu jauh
Hingga tidak tau jalan pulang
Yang dapat kudapatkan dengan mudah
Karna ada pada jarak pandang
Tapi mataku telah buta
Berapa lama aku tak menghadap
Menghadap Tuhan dalam sujud
Sudah berapa lama tak terucap
Kalam Ilahi dengan khitmad
Aku menangis menyadari itu
Wahai Sang Maha Pengampun
Walau kuyakin dosaku melimpah
Tidak pantas atas pengampunan
Tapi kuyakin Engkau Maha Pemurah
Dengan segala pasrah kubersujud
Kesadari atas semua kesalahan
Atas jiwa yang lemah ini
Jika tanpa nyala api cinta
Cinta yang menerangi jalanku
Maka damai adalah musuhku
Hahahaha..... aku tertawa
Dan akupun menangis
Haru tercampur rasa cita
Kusiap melewati liku berbatu
Karna Tuhan tlah ada di hatiku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI