Mohon tunggu...
Hendera
Hendera Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, Program Profesi Apoteker, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Seorang Dosen Farmasi di universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Sentuhan Farmasi di Tepian Barito, Kisah Dua Kampus Melawan Stunting

9 November 2024   19:39 Diperbarui: 9 November 2024   19:44 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama warga/Dokpri

Mentari pagi menyinari hamparan sawah pasca panen yang membentang sejauh mata memandang. Jerami keemasan berkilau di bawah sinar matahari, menciptakan pemandangan yang memukau sepanjang perjalanan menuju Desa Patih Muhur Baru, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala. Di tengah panorama alam yang menakjubkan inilah, sebuah misi kemanusiaan dari dua institusi pendidikan tinggi farmasi tengah berlangsung.

Menembus Hamparan Sawah, Membawa Harapan

"Sawah pasca panen ini mengajarkan kita tentang kesabaran dan ketekunan. Seperti petani yang telaten merawat padinya hingga panen, kesehatan pun butuh perawatan konsisten," filosofi Apt. Hendera M.Farm.,Klin. membuka diskusi dengan warga. Pemikiran ini menjadi awal yang sempurna bagi kolaborasi Program Studi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan AKFAR Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo dalam misi melawan stunting.

Membuka Pintu Pengetahuan: TOGA untuk Pencegahan Stunting

Suasana rumah warga menjadi hidup ketika Dr. Cikra Ikhda Nur HS., S.Farm., M.Si. memulai sesi penyuluhan dengan membawa berbagai sampel tanaman obat dan rimpang-rimpang yang akrab dengan keseharian warga. "Mungkin Ibu-ibu tidak menyangka, rimpang-rimpang yang setiap hari digunakan untuk memasak ini sebenarnya adalah harta karun kesehatan," ujarnya sambil menunjukkan kunyit, jahe, dan temulawak.

Dengan antusias, ia menjelaskan bagaimana kunyit mengandung kurkumin yang meningkatkan imunitas, jahe dan temulawak yang bisa meningkatkan nafsu makan anak, hingga manfaat sereh dan daun salam untuk pencernaan. "Tidak perlu jauh-jauh mencari suplemen mahal. Di pekarangan dan dapur kita sudah tersedia apotek hidup," jelasnya.

Dr. Cikra Ikhda Nur HS., S.Farm., M.Si., sedang memberikan materi kepada peserta/Dokpri
Dr. Cikra Ikhda Nur HS., S.Farm., M.Si., sedang memberikan materi kepada peserta/Dokpri

Tim Kesehatan yang Peduli

Sementara Dr. Cikra membagikan pengetahuan tentang TOGA, tim kesehatan lainnya bergerak aktif melayani masyarakat. Apt. Hasby As Siddiq dengan telaten memberikan konsultasi penggunaan obat dan suplemen gizi. "Lihat anak-anak ini, mereka seperti bibit padi yang baru ditanam. Butuh nutrisi tepat untuk tumbuh optimal," ujarnya sambil memeriksa catatan kesehatan seorang balita.

Di sisi lain ruangan, Erlina Fatmasari M.Farm. dengan hangat berinteraksi dengan para ibu, menjelaskan tentang pemanfaatan TOGA untuk Kesehatan anak. "Seperti padi yang tumbuh bertahap, anak-anak kita pun punya fase pertumbuhan yang harus kita pantau dengan teliti," jelasnya kepada seorang ibu muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun