Banjarmasin - Di era dimana biaya kesehatan semakin meningkat, sebuah inisiatif kolaboratif hadir memberikan secercah harapan bagi masyarakat Banjarmasin. Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kalimantan Selatan bersama Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia (Prokami) Wilayah Kalsel menggandeng Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) 11 dan Al Furqan Family Center menghadirkan layanan kesehatan gratis berkala di Masjid Al Furqan Banjarmasin. Program yang telah berjalan sejak Juni 2024 ini telah menunjukkan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar.
Program Layanan Kesehatan Komprehensif
Program yang telah berjalan sejak Juni 2024 ini menyediakan berbagai layanan pemeriksaan kesehatan esensial, meliputi:
*Pengukuran tekanan darah
*Pengecekan kadar gula darah
*Pemeriksaan kolesterol
*Tes asam urat
*Konsultasi kesehatan gratis
Kehadiran dr. Arif Nur Widodo Sp.PD,K-G.EH, FINASIM, seorang Dokter Konsultan Gastro Enterohepatologi dari Amanah Premier Clinic yang juga menjabat sebagai Ketua BSMI Kalimantan Selatan, memberikan nilai tambah signifikan bagi program ini. Beliau secara langsung memberikan konsultasi medis dan edukasi kesehatan kepada para jamaah.
Dampak dan Perkembangan Program
"Dalam empat bulan pertama pelaksanaan program ini, kami melihat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat. Setiap bulannya, jumlah jamaah yang memanfaatkan layanan kesehatan gratis ini terus meningkat," ungkap dr. Arif Nur Widodo.
H. M. Natsir Barjad, Ketua PCM 11 Banjarmasin, menyampaikan apresiasinya. "Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita terhadap kesehatan umat. Program rutin ini memungkinkan kita memantau dan menjaga kesehatan jamaah secara berkelanjutan," ujarnya.
Jazuli S.Ked. M.Ap. dari Al Furqan Family Center menambahkan, "Program ini sejalan dengan visi kami untuk menciptakan jamaah yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga sehat secara jasmani. Dengan tubuh yang sehat, ibadah pun dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan maksimal."
Keterlibatan Aktif Generasi Muda
Kesuksesan program ini tidak lepas dari peran aktif mahasiswa dan alumni Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Ilmi (alumni UM Banjarmasin) selaku ketua tim kesehatan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para relawan muda yang secara konsisten berkontribusi dalam pelayanan kesehatan ini.
apt. Hendera, Dosen Program Studi Apoteker UM Banjarmasin sekaligus Ketua Prokami Kalsel menekankan nilai edukatif program ini. "Ini merupakan laboratorium lapangan yang ideal bagi mahasiswa Apoteker dan Perawat UM Banjarmasin untuk mengaplikasikan ilmu mereka dalam pelayanan kesehatan masyarakat secara langsung," jelasnya.
Visi Masa Depan: Klinik Kesehatan Berbasis Masjid
Keberhasilan program ini telah menginspirasi sebuah visi yang lebih besar. Para pemangku kepentingan berencana untuk membangun Klinik Kesehatan berbasis masjid dengan motto "Dari Masjid untuk Kalimantan Sehat".
"Kolaborasi antara Muhammadiyah, BSMI, dan Prokami tidak berhenti pada layanan kesehatan bulanan. Kami memiliki mimpi besar untuk membangun Klinik Kesehatan yang berpusat di masjid, menjangkau lebih banyak masyarakat Kalimantan," ungkap H. Jazuli S.Ked. M.Ap.
Untuk mewujudkan visi ini, telah disusun beberapa langkah strategis:
1.Pemetaan kebutuhan kesehatan masyarakat sekitar
2.Perancangan konsep klinik kesehatan terintegrasi
3.Penguatan jaringan kolaborasi dengan berbagai stakeholder
4.Penyiapan sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung
Dampak dan Keberlanjutan
Program kolaboratif ini telah memberikan berbagai manfaat:
1.Akses kesehatan gratis dan berkualitas bagi masyarakat
2.Peningkatan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin
3.Penguatan hubungan antara tenaga kesehatan dan masyarakat
4.Pengalaman praktik berharga bagi mahasiswa kesehatan
5.Optimalisasi fungsi masjid sebagai pusat pemberdayaan umat
"Melalui sinergi yang kuat antara Muhammadiyah, BSMI, dan Prokami, kami optimis dapat mewujudkan mimpi Klinik Kesehatan berbasis masjid. Ini akan menjadi model percontohan bagaimana Mesjid dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Kalimantan Selatan," tutup dr. Arif Nur Widodo.
Program ini membuktikan bahwa ketika berbagai elemen masyarakat bersatu dengan niat tulus untuk melayani, dampak yang dihasilkan akan jauh lebih besar dan berkelanjutan.
[Penulis adalah kontributor Kompasiana. Tulisan ini merupakan laporan langsung dari kegiatan pelayanan kesehatan di Masjid Al Furqan Banjarmasin]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H