Kado Centang Biru, Penghargaan dari Kompasiana
Mendapatkan verifikasi centang biru di Kompasiana merupakan pencapaian yang tidak disangka-sangka. Setelah satu bulan absen alais tidak berinterkasi sejak 27 Agustus lalu, lantaran karena kesibukan pekerjaan dan proyek, mulai dari belajar menulis buku, kuliah, penelitian, PKM, hingga pendampingan mahasiswa, saya akhirnya kembali berinterkasi pada 27 September.Â
Kembalinya saya untuk menayangkan artikel membawa kabar yang mengejutkan: akun Kompasiana saya kini berstatus centang biru. Tentu saja, keterkejutan ini kemudian berubah menjadi senyum bahagia. Momen yang selama ini ditunggu akhirnya datang juga.
Di Kompasiana, label verifikasi centang biru merupakan predikat yang sangat membanggakan. Sesuai penjelasan dari admin, predikat ini diberikan kepada Kompasianer yang aktif, konsisten, dan membangun interaksi positif di platform.Â
Tak hanya itu, mereka yang mendapat centang biru adalah orang yang bisa mempertanggungjawabkan setiap konten yang ditulis. Artinya, kehadiran dan kontribusi di platform ini telah diakui sebagai sesuatu yang berarti setelah melewati proses yang panjang, sebuah bukti konsistensi dalam menulis dan mengedukasi para pembaca.
Sebuah Perjalanan dalam Tulisan
Sejak awal berkontribusi di Kompasiana, saya tidak pernah menganggap diri sebagai seorang penulis hebat. Tulisan-tulisan yang saya unggah, yang kini baru mencapai hampir 346 artikel, sebagian besar sederhana, ringan dan receh.Â
Beragam isu, tema, dan perspektif saya coba eksplorasi, terkadang mengangkat hal-hal sehari-hari dan remeh temeh, namun selalu dengan niat berbagi pandangan dan pemikiran.Â
Meski begitu, saya menyadari bahwa tulisan saya mungkin tidak sekelas dengan karya-karya dari Kompasianer favorit dan hebat lainnya. Tetapi, di sinilah letak keindahannya: di Kompasiana, siapa pun bisa berbicara dan menulis, tidak peduli apakah kamu adalah penulis profesional atau hanya penulis amatir seperti saya.
Kado centang biru ini menjadi semacam dorongan moral dan suport sistem untuk terus berkarya. Tentu saja, ini bukan sekadar pengakuan, tetapi juga menjadi motivasi untuk menulis lebih baik lagi.Â
Kini, saya merasakan tanggung jawab yang lebih besar untuk menghadirkan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif dan "profokatif" dalam artian positif.
Motivasi di Balik Status Centang Biru
Setelah mendapatkan status ini, saya merenungkan apa yang sebenarnya ingin saya capai sebagai seorang penulis di Kompasiana. Ada empat hal yang menurut saya penting: