Mohon tunggu...
Hen Ajo Leda
Hen Ajo Leda Mohon Tunggu... Buruh - pengajar dan pegiat literasi, sekaligus seorang buruh tani separuh hati

menulis dan bercerita tentang segala hal, yang ringan-ringan saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunikasi Keluarga: Kunci Sukses Menyambut Anggota Baru

28 September 2024   15:37 Diperbarui: 28 September 2024   15:38 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, Kompasiana.Com (Dokrpi: Alfred Benediktus)

Selain itu, penting bagi orang tua untuk tidak menempatkan ekspektasi yang berlebihan pada anak pertama. Meskipun anak pertama diharapkan dapat membantu merawat adik barunya, orang tua tetap harus memahami bahwa anak pertama masih dalam proses perkembangan emosional dan psikologis. 

Orang tua harus memastikan bahwa peran baru sebagai kakak tidak memberatkan atau membebani anak pertama, melainkan menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang bersama-sama sebagai keluarga.

Nilai-Nilai Kebersamaan dan Kasih Sayang

Dalam proses mempersiapkan anak pertama untuk menerima kehadiran adik, komunikasi yang menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kasih sayang sangatlah penting. 

Orang tua perlu mengajarkan bahwa keluarga adalah tempat di mana setiap anggota saling mendukung, berbagi, dan mencintai. Menanamkan nilai-nilai ini akan membantu anak pertama memahami bahwa kehadiran adik bukanlah ancaman atau saingan, melainkan tambahan kebahagiaan dan kesempatan untuk membangun hubungan yang baru.

Dalam mengkomunikasikan nilai-nilai kebersamaan, orang tua dapat melibatkan anak pertama dalam berbagai persiapan menjelang kelahiran adik baru. Misalnya, anak pertama dapat diajak untuk membantu menyiapkan kamar bayi, memilih pakaian, atau bahkan memilih nama untuk adiknya. 

Dengan cara ini, anak pertama akan merasa bahwa dirinya tetap menjadi bagian penting dari keluarga dan memiliki peran dalam menyambut anggota keluarga baru. Ini juga dapat mengurangi rasa cemburu atau ketakutan bahwa perhatian orang tua akan beralih sepenuhnya kepada adik barunya.

Selain itu, penting untuk mengkomunikasikan nilai kasih sayang secara eksplisit kepada anak pertama. Orang tua harus menjelaskan bahwa kasih sayang dalam keluarga tidak terbatas atau berkurang meskipun anggota keluarga bertambah. 

Kasih sayang adalah hal yang tak terbatas dan setiap anggota keluarga memiliki tempat yang istimewa di hati orang tua. Orang tua juga bisa memberikan contoh konkret tentang bagaimana kasih sayang dapat diekspresikan, baik melalui pelukan, kata-kata yang hangat, atau tindakan kecil seperti membantu adik yang sedang membutuhkan.

Mengelola Respons dan Perasaan Anak Pertama

Dalam menghadapi perubahan besar seperti kelahiran adik baru, wajar jika anak pertama mengalami berbagai macam perasaan, mulai dari antusias hingga cemas atau bahkan cemburu. 

Oleh karena itu, orang tua perlu peka terhadap perasaan anak pertama dan membuka ruang bagi mereka untuk mengekspresikan apa yang mereka rasakan. Komunikasi yang terbuka adalah kunci untuk memastikan bahwa perasaan-perasaan tersebut dapat dikelola dengan baik.

Orang tua bisa memulai dengan bertanya kepada anak pertama tentang perasaannya terkait dengan kelahiran adik baru. Penting untuk memberikan waktu dan ruang bagi anak pertama untuk berbicara, tanpa tergesa-gesa memberikan jawaban atau solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun